Bagikan:

JAKARTA - Tentara Libya menahan lebih dari 300 migran yang melintasi gurun dan mencoba mencapai pantai Mediterania.

Foto udara yang dirilis oleh brigade 444 – pasukan yang beroperasi di bawah tentara Libya yang berbasis di ibu kota Tripoli – menunjukkan sekelompok pria, wanita dan anak-anak duduk di tanah, dikelilingi oleh tentara.

Dilansir Reuters, Senin, 25 November, para migran tersebut dihentikan oleh patroli gurun dan akan dirujuk ke pihak berwenang yang kompeten.

Kondisi Libya terusik sejak pemberontakan yang didukung NATO melawan Muammar Gaddafi pada tahun 2011, dan negara tersebut terpecah pada tahun 2014 antara faksi barat dan timur, dengan pemerintahan yang saling bersaing yang memerintah dari Tripoli dan Benghazi.

Negara ini telah menjadi jalur transit utama bagi ratusan ribu migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika, sebagian Timur Tengah, dan wilayah lainnya, dengan harapan dapat melintasi Mediterania menuju Eropa.