JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menuai polemik. Kabarnya, induk sepak bola nasional itu tengah menyiapkan lima pemain asal Brasil untuk dinaturalisasi. Saat ini, lima pemain itu "dititipkan" ke klub Liga 1.
Beredar kabar, lima pemain ini disiapkan untuk membela timnas U-19 Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 yang digelar 2021 mendatang. Jelas banyak yang mengecam langkah PSSI ini.
Pengamat sepak bola nasional, Rais Adnan, menilai, PSSI telah mengambil solusi yang berbuah blunder. Padahal, menurutnya, masih banyak solusi lain yang bisa diambil PSSI.
"Jika ukurannya ingin meraih prestasi secara instan di Piala Dunia U-20 2021 nanti, para pemain muda dari Brasil itu juga belum tentu bisa jadi jaminan timnas U-20 kita berbicara banyak di Piala Dunia U-20 nanti," ujar Rais kepada VOI, Jumat, 21 Agustus.
BACA JUGA:
"Tentunya, proyek naturalisasi ini juga saya yakin membuat patah atau sakit hati para pemain muda kita plus para pelatih mereka yang sudah banyak membina bibit muda Indonesia sejak level SSB,"
Seharusnya, lanjut Rais, ajang Piala Dunia bisa menjadi tonggak memperbaiki pembinaan usia muda di Indonesia. Rais juga menyarankan PSSI mengirimkan pemain muda ke luar negeri untuk menghadapi berbagai lawan. Pemainnya tentu yang memang punya potensi.
"Pasti mental dan skill para pemain akan semakin terasah. Saya rasa, setahun dari sekarang itu akan cukup membangun tim dengan bakat yang dimiliki para pemain kita," tuturnya.
PSSI, melalui Direktur Teknik Indra Sjafri, sudah membantah pemain Brasil yang ada di klub Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United, adalah program PSSI. Dia menyebut itu adalah urusan klub. Namun, pelatih Persija, Sergio Farias, justru menyebut pemain Brasil yang ada dalam tim merupakan titipan federasi.