JAKARTA - Pecinta sepak bola Tanah Air belakangan ini dibuat heboh dengan pernyataan Jordi Amat yang ingin bergabung ke timnas Indonesia. Sebelum Jordi, Sandy Walsh juga pernah mengungkapkan pernyataan serupa.
Terkait pernyataan dua pemain asing yang berniat gabung ke timnas Indonesia, Mochamad Iriawan punya jawaban sendiri. Ketua Umum PSSI itu menyatakan semua tergantung kepada pelatih.
Iwan Bule - sapaan akrabnya - memberikan hak penuh pada Shin Tae-yong untuk menentukan pemain asing.
"Saya bilang, semua pemain itu adalah hak pelatih untuk mencari. Tak ada pemain yang tak dia minta. Jadi, saya memang berikan kebebasan pada Shin. Dia ajukan itu tentunya kami akan dalami dan kaji. Bisa nggak dia masuk ke kita atau tidak," kata Ketum PSSI ditemui dalam acara pelepasan timnas di Hotel Sultan, Kamis malam.
Sejalan dengan pernyataan Iwan Bule, Shin Tae-tong sendiri sempat mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan dirinya akan memasukan nama pemain luar negeri dalam skuat Garuda-nya.
Menyadari keinginan Shin Tae-yong soal perekrutan pemain asing dalam timnas, Iwan Bule mengaku siap mengakomodasi sesuai birokrasi dan regulasi berdasarkan aturan FIFA.
"Yang jelas, apa yang disampaikan (Shin Tae-Yong), kami harus akomodir. Ini ada pemain bagus, oke, kami kontak saja dia nanti. Ada keturunannya nggak? Mau main di sini nggak? Apa pernah main di timnas sana atau tidak?" katanya.
"Tapi, kalau aturan baru FIFA katanya bisa, nanti kami akomodir apa yang dimaui pelatih selama regulasi bisa atur," Iwan Bule menambahkan.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, bukan hanya Walsh dan Amat yang masuk pertimbangan.
BACA JUGA:
"Tadi saya lihat ada empat. Saya belum begitu baca karena konsentrasi di sini, tetapi akan kami kaji nanti. Tadi saya minta agennya di sana untuk tanyakan, kita kan mesti memastikan mau nggak itu Sandy Walsh," terangnya.
Untuk membuktikan keseriusan PSSI, Iwan Bule juga menerangkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait hal tersebut. Sebab, ia sadar bahwa prosesnya panjang.
"Proses cukup panjang ya. Namun, kami akan lapor ke pemerintah minta dispensasi percepat mereka untuk jadi pemain timnas. Kami gerak tanya pemerintah agar bisa dukung tim kita secepatnya," pungkasnya.