Bagikan:

JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Arema FC. Manajemen menyampaikan sang pelatih, Mario Gomez, memilih mundur. Kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait renegosiasi kontrak jadi penyebab.

PSSI sudah mengeluarkan dua surat keputusan di tengah pandemi COVID-19, yaitu SKEP 48 dan 53. Dalam dua surat keputusan itu, disebutkan soal renegosiasi kontrak dan pemotongan gaji akibat dampak dari pandemi. Pada SKEP 53, pemotongan mencapai 50 persen.

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan, eks pelatih Persib Bandung dan Borneo FC itu tak bisa menerima situasi ini dan sudah berpamitan. Tak hanya Gomez, asistennya Marcos Gonzales juga ikut pergi. Saat berpamitan, Gomez mengaku tak menyalahkan klub.

"Dia menyatakan tak bisa lanjut dengan situasi sekarang," ujar Ruddy kepada media.

Manajemen Arema masih berupaya untuk menyakinkan Gomez dan Gonzales untuk tetap bertahan. Pasalnya, semua klub mengalami masalah keuangan. Tak hanya di Indonesia, tapi juga luar negeri. Namun, klub berjuluk Singo Edan tersebut tak ingin memaksa dan menghormati jika keduanya tetap memilih keluar.

Untuk sementara latihan dipimpin tiga asisten pelatih lokal. Mereka adalah Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pitono. Ketiganya sudah memimpin latihan perdana Arema FC yang digelar Senin 3 Agustus.

Keputusan Mario Gomez jelas bikin pusing manajemen Arema. Pasalnya, kompetisi akan dimulai lagi pada Oktober mendatang. Dalam hitungan dua bulan, manajemen harus segera mencari solusi agar persiapan tidak menjadi berantakan.