Pertumbuhan PSG sebagai Merek Global Jadi Subjek Studi Kasus Harvard
Neymar saat diboyong PSG dari Barcelona (Foto: MARCA)

Bagikan:

JAKARTA - Harvard Business School telah merilis studi kasus yang menyoroti pertumbuhan Paris Saint-Germain sejak klub tersebut diambil alih oleh investor Qatar pada tahun 2011. 

Profesor Anita Elberse dan lulusan Harvard David Moreno melakukan perjalanan ke Paris pada awal musim untuk mewawancarai presiden Nasser Al-Khelaifi, pemain tim utama dan pemain tim muda, serta sponsor utama klub, Accor Live Limitless. 

Studi sepanjang 30 halaman ini menitikberatkan pada kenaikan meteorik PSG untuk menjadi salah satu merek olahraga paling terkenal di dunia. 

Sejak 2011, PSG telah memenangkan total 22 trofi, termasuk enam gelar Ligue 1 dan empat gelar Coupe de la Ligue. 

"Di sisi bisnis, PSG telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat sejak QSI (Qatar Sport Investments) mengambil alih. Pendapatan naik dari 95 juta pada musim 2010-2011 menjadi 637 juta di musim 2018-2019," bagian dari studi kasus itu berbunyi dinukil MARCA, Kamis, 30 Juli.

"Dibantu oleh perbaikan tempat duduk dan keramahtamahan, pendapatan hari pertandingan meningkat empat kali lipat, dari 24 juta pada 2010-2011 menjadi 115 juta pada 2018-2019." 

Tak sampai di situ. Studi kasus tersebut juga mengungkap bahwa penghasilan komersial, sponsorship, merchandising, dan kemitraan, meningkat lebih dari dua kali lipat. Dari 26 juta menjadi 366 juta, dalam delapan tahun. 

"Kehadiran media sosial PSG sendiri telah tumbuh secara signifikan juga. Klub memiliki setengah juta pengikut di seluruh platform pada tahun 2011, jumlah itu mencapai hampir 81 juta pengikut pada tahun 2020. 

Al-Kheilaifi mengaku senang dengan kehadiran Elberse yang melakukan penelitian terhadap klub yang dipimpinnnya. Hal tersebut ia ungkapkan setelah studi kasus ini dirilis.

"Senang menyambut Profesor Elberse ke klub kami dan memberinya akses untuk melakukan tinjauan jujur ​​dari kisah Paris Saint-Germain sejauh ini," kata Al-Kheilaifi.