JAKARTA - Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) melalui salah satu anggotanya, Ari Bias, ikut menyoroti perselisihan Fanny Soegi dengan grup lamanya, Soegi Bornean.
Ari Bias menyoroti bagaimana Soegi Bornean di akun Spotify-nya tidak mencatatkan kredit atas pencipta lagu “Asmalibrasi” secara patut.
“Adalah tidak relevan di ranah Hak Cipta ketika nama pencipta lagu disebut dg nama band, karena pencipta lagu melekat eksklusif kepada orang bukan band,” tulis Ari Bias dalam keterangannya, dikutip Kamis, 11 September.
Penulis lagu “Bilang Saja” yang dipopulerkan Agnez Mo itu berpendapat bahwa seharusnya kredit pencipta lagu dituliskan dengan nama para personel band dan bukan band itu sendiri.
“Jika penciptanya adalah seluruh personil band saat itu maka disebutlah seluruhnya, sehingga di kemudian hari tdk terjadi polemik jika salah satu pencipta tsb keluar dr band tsb,” katanya.
BACA JUGA:
“Dan ini sdh tertuang dlm UU Hak Cipta bahwa pencipta lagu adalah orang yg secara eksklusif memiliki hak ekonomi dan hak moral.”
Sebelumnya, Fanny Soegi melalui akun X pribadinya menyebut tidak adanya keadilan dalam pendistribusian royalti lagu di Soegi Bornean.
Penyanyi 25 tahun itu menyebut besaran royalti lagu “Asmalibrasi” yang mencapai setengah miliar tidak terdistribusi secara adil.
“Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana2, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main2, setengah Milyar lebih ada, tapi justru orang2 yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan,” tulis Fanny Soegi.