Bagikan:

JAKARTA - Terbentuknya God Bless terjadi pada tahun 1973, ketika Achmad Albar, Donny Fattah, Ludwig Lemans dan Fuad Hassan tampil membawakan lagu-lagu rock di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Sejak saat itu, God Bless terus berkembang dan menjadi band rock legendaris Indonesia. Mereka juga akan menggelar konser sebagai puncak perayaan 50 tahun berkarya.

Mengenang lima dekade perjalanan God Bless, Achmad Albar bersyukur para personel kembali berkumpul untuk sebuah pentas besar. Dia menyebut banyak hal telah dilalui, yang membuat God Bless semakin kuat dan tidak terpisahkan.

“Ada up and down pastinya, tapi kembali bersyukur kita tetap bisa berkumpul dengan toleransi yang kuat dan saling menghargai sesama anggota. itu yang penting,” kata Achmad Albar di Senayan, Jakarta Pusat pekan lalu.

Bicara soal fase sulit, perjalanan God Bless di tahun keduanya sudah menemui hadangan besar, mereka harus kehilangan Fuad Hassan dan Soman Lubis yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

“Fase sulit ya pastinya ada aja ya, artinya ada aja kesulitan, bahkan dari sejak awal tahun 1974, kita kehilangan dua pemain dalam kecelakaan. Dari situ ada pemain yang harus berganti,” ujar Achmad Albar.

“Sempat juga ada Donny Fattah yang harus pergi ke Amerika setahun. Tapi kita bersyukur buat semuanya, akhirnya kita bisa berkumpul kembali,” lanjut vokalis yang akrab disapa Iyek itu.

Achmad Albar berharap konser God Bless yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada 10 November mendatang bisa dinikmati pecinta musik rock Tanah Air. Bahkan, ia ingin merayakan usia emas dengan menggelar tur ke kota-kota lain.

“Harapan kita tentunya banyak yang nonton. Ini kesempatan yang kayaknya susah, nggak bisa diulang lagi. Perayaan ini klimaks buat God Bless,” kata Achmad Albar.

“Yang kita juga harapkan, kita masih bisa bawa konser besar seperti ini ke luar kota, ke Jawa Tengah, ke Jawa Timur, dan ke daerah-daerah lain,” pungkasnya.