Bertahan dan Aktif Berkarya Selama 50 Tahun, God Bless Raih Rekor MURI
God Bless (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Perjalanan 50 tahun God Bless sebagai sebuah band menjadi kebanggaan bagi pecinta musik rock Tanah Air. Apresiasi atas capaian mereka juga datang dari banyak pihak.

Setelah merilis album Anthology 50th Years Anniversary dan akan menggelar konser emas pada 10 November mendatang, God Bless mendapat rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Band Genre Rock Tertua yang Masih Berkarya.

Jaya Suprana mewakili MURi mengatakan, capaian God Bless merupakan suatu hal yang patut diapresiasi. Dengan banyaknya rintangan, Achmad Albar cs masih aktif selama 50 tahun.

“Ya memang, berjalan 50 tahun itu luar biasa. Kalau terlama itu oke, tapi kalau yang bisa bertahan itu susah sekali. Makanya kita akan memberikan rekor MURI untuk 50 tahun God Bless,” kata Jaya Suprana dalam Jaya Suprana Show yang digelar secara virtual, Kamis, 2 November.

“Buat MURI, ini sangat berarti, karena ini untuk menginspirasi musisi lainnya, siapa tahu ada band lain yang bisa melewati. Tapi ya nggak mudah, karana Bless juga kan masih akan tetap jalan,” lanjutnya.

Bagi Achmad Albar, apresiasi MURI juga menjadi istimewa. Rekor yang diberikan menjadi pelengkap perayaan 50 tahun God Bless berkarya di industri musik nasional.

“Saya berterima kasih bisa dapat penghargaan dari MURI. Ya doakan saja supaya kami masih bisa tetap bertahan beberapa tahun ke depan,” kata pria yang akrab disapa Iyek itu.

Achmad Akbar merasa God Bless punya banyak arti, terlebih ia sudah terlibat sejak awal terbentuk, dan juga melewati masa-masa sulit yang pernah dilalui.

“Buat kita, God Bless itu besar sekali artinya. Kita semua hidup dari God Bless, kita bangun dari awal, banyak jatuh bangun. Kita bangga bisa bertahan sampai 50 tahun,” katanya.

Sementara itu, Ian Antono yang bergabung di tahun ketiga setelah God Bless terbentuk, mengaku tidak pernah terpikirkan masih bisa berkarya bersama God Bless selama ini.

“Saya juga nggak mengira bisa 50 tahun. Ini adalah perjalanan yang sangat berarti bagi saya, apalagi masih bisa berjalan bersama Mas Iyek, Mas Donny, dan personel lainnya,” pungkas Ian Antono.