JAKARTA - Musisi sekaligus komposer Harry Sabar masih memperjuangkan hak-haknya sebagai pencipta lagu. Ia menyebut belum ada pihak yang ingin menyelesaikan permasalahan soal royalti yang dihadapinya.
“Masih tetap saya perjuangkan, kita memperjuangkan musiknya belum selesai nih,” kata Harry Sabar di Senen, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Harry Sabar merasa ada yang salah dalam cara Indonesia memperlakukan sebuah produk kebudayaan. Ia menyebut negara seharusnya mampu memproteksi budaya dari masyarakatnya.
“Saya ingin tanyakan ke negeri kita ini, kita terlambat soal pengakuan budaya. Bahwa budaya Indonesia itu kita harus akui, jangan sampai kita direbut lagi baru ribut,” katanya.
Pria yang menciptakan lagu Lenggang Jakarta dan Catatan Si Boy itu pun memberi pembanding dari pengalamannya sendiri.
Ia menceritakan bagaimana dirinya dihargai sebagai pencipta lagu di Malaysia lewat lagu ciptaannya, Bawalah Aku Pergi.
“Hampir 50 tahun lagu saya di Malaysia menjelajah. Itu nama lagunya Bawalah Aku Pergi sampai hari ini masih hit,” tutur Harry Sabar.
“Suatu kebanggaan buat saya juga, dan juga kebanggaan buat Indonesia. Nah, itu mesti di-maintenance,” lanjutnya.
Namun, Harry Sabar juga tidak ingin kreativitasnya harus terhenti karena permasalahan hak cipta. Ia masih ingin terus berkarya.
BACA JUGA:
“Secara moral dan ekonomi memang kita lagi tanyakan. Jadi, kita berkarya dulu lah, kalau karya bagus, kenapa nggak? Itu (hak moral dan hak ekonomi) kan pasti ikut,” pungkas Harry Sabar.
Sebagai informasi, Harry Sabar pada Juni lalu sempat menggelar konferensi pers dan menyatakan dirinya akan menindak tegas pihak yang menggunakan lagu ciptaannya tanpa izin.
"Saya ingin mengumumkan bahwa semua pihak yang menggunakan karya cipta saya tanpa seizin saya atau keluarga saya melakukan pelanggaran hukum. Saya akan mengambil tindakan tegas sebagaimana yang saya tetapkan di media hari ini," kata Harry Sabar dalam konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada 24 Juni lalu.