Bagikan:

JAKARTA - Iwan Fals dan Sawung Jabo berhasil menyihir penonton Synchronize Fest 2023 hari pertama, Jumat, 1 September. Mereka seoolah bernostalgia ke masa orde baru, ketika keduanya berada dalam satu grup band di Swami dan Kantata Takwa.

Di atas panggung, Iwan Fals mengatakan bahwa ia mengagumi Jabo sejak seniman asal Surabaya itu menjadi anggota Sirkus Barock. Keduanya pun membentuk grup band bernama Swami.

“Tahun 1989 (pertama kali main satu grup sama Sawung Jabo di Swami),” kata Iwan Fals menceritakan pengalamannya membentuk band bersama Jabo.

Soal penamaan grup disebut bahwa semua personel mengusulkan satu nama. Namun, akhirnya usulan Jabo yang dipilih

“Masing -masing kasih nama, dan yang keluar itu Swami,” kata Iwan Fals.

“Jadi, Swami itu ya sumbangan saya,” timpal Jabo.

Adapun, Iwan Fals tampil lebih dulu dengan membawakan dua lagu dari album solonya, Belum Ada Judul dan Iya Atau Tidak.

Setelah Iwan Fals mengundang Sawung Jabo ke atas panggung, keduanya membawakan lagu-lagu dari Swami yang dikenal sarat kritik terhadap pemerintahan Orde Baru.

Setelah membawakan lagu Bongkar, Iwan Fals menjelaskan soal diksi ‘penindasan’ yang terdapat dalam lirik. Kata itu sengaja dipilih untuk menggambarkan keadaan dunia di awal tahun 1990-an.

“Pas kata ‘penindasan’, itu awalnya bukan itu liriknya, tapi Jabo yang minta liriknya jadi ‘penindasan’. Karena penindasan itu bukan Cuma ada di Indonesia, tapi di seluruh dunia,” kata Iwan Fals.

Selain Bongkar, Iwan Fals dan Sawung Jabo juga membawakan lagu Badut, Bunga Trotoar, Hio dan Bento. Mereka juga membawakan satu lagu ikonik dari Kantata Takwa yang berjudul Kesaksian.