Bagikan:

YOGYAKARTA – Penganugerahan gelar Tituler jadi sorotan setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan gelar tersebut kepada Deddy Corbuzier belum lama ini. Penganugerahan pangkat tituler di Indonesia ternyata pernah dilakukan Pemerintah kepada beberapa tokoh, salah satunya Idris Sardi. Profil Idris Sardi pun kembali mendapat sorotan. Ia dianggap memenuhi syarat mendapat pangkat Tituler.

Profil Idris Sardi

Idris Sardi adalah salah musisi legendaris yang dimiliki Indonesia. Violinis yang lahir di Jakarta pada 7 Juni 1938 itu pernah menerima gelar tituler pada tahun 1996. Dengan gelar tersebut, Idris kemudian dipercaya melatih koprs musik TNI AD kala itu.

Kepercayaan TNI kepada Idris Sardi untuk melatih korps musik Angkatan Darat memang bukan tanpa alasan. Idris Sardi dianggap sebagai musisi senior dan dikenal sebagai maestro dalam hal bermain biola.

Kegemarannya terhadap biola nampak sejak usia enam tahun. Pengetahuan tentang musik juga didukung oleh sang ayah, Mas Sardi. Dukungan sang ayah terhadap kegemaran anaknya atas biola juga mengalir deras.

Sang ayah yang mengetahui bakat anaknya tentu mendorong Idris untuk mengenyam pendidikan musik, salah satunya dengan memasukkan Idris ke Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang ada di Jogja pada tahun 1952.

SMIND sendiri awalnya hanya menerima murid baru dengan syarat lulusan SMP atau sederajat. Idris yang kala itu belum lulus SMP berhasil masuk berbekal dengan kemampuannya yang mengesankan.

Idris mendapat kesempatan untuk bergabung dengan orkes siswa yang dipimpin oleh Nicolai Varvolomejeef, musisi Rusia yang kala itu banyak mendapat pengakuan. Idris dipercaya sebagai concert master.

Tak sampai situ, Idris yang kala itu baru menginjak usia 16 tahun diajak bergabung dengan Orkes RRI Studio Jakarta yang dipimpin oleh Saiful Bahri. Idris menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia pada 1953. Dari sinilah nama Idris Sardi banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia hingga mancanegara.

Sejarah Gelar Tituler untuk Idris Sardi

Kemampuan Idris dalam bermain musik jadi salah satu alasan mengapa TNI menganugerahkan gelar Letkol Tituler.

Pengangkatan Idris sebagai Letkol Tituler dilakukan pada tahun 1996. Pengaungerahan dilakukan karena Idris yang merupakan warga sipil secara struktural tak bisa memberi komando pada prajurit untuk ikut mengajarkan alat musik. Karena alasan itu Idris diberi gelar kehormatan yang dilaksanakan di Kodiklat AD di Bandung.

Pemberian pangkat tituler kepada Idris juga disampaikan oleh pengamat militer, Selamat Ginting di kalan Youtube Hersubeno Point. Ia menjelaskan bahwa pengangkatannya sebagai Letkol CAJ Tituler dilakukan dalam kapasitasnya sebagai begawan musik.

“Dia punya kemampuan luar biasa dan diberikan tempat di Satuan Musik Militer Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat. Saya pernah mewawancarai beliau saat mendapatkan pangkat kehormatan itu,” ucap Selamat Ginting yang juga seorang dosen komunikasi politik dan militer di Universitas Nasional (Unas).

Selamat Ginting menjelaskan bahwa pemberian pangkat tituler kepada Idris dilakukan di Kodiklat AD di Bandung dengan dipimpin oleh Mayjen TNI Luhut Binsar Panjaitan.

Pengangkatan bermula saat KSAD Jenderal Wismoyo Arismunandar melakukan diskusi dengan Idris Sardi tentang musik di TNI AD. Idris menilai bahwa kualitas musik di AD tak begitu baik.

“Ketika itu Wismoyo menanyakan bagaimana musik AD. Dijawab Idris Sardi ‘ini parah sekali, di telinga saya ga masuk’. Kemudian terpikirlah oleh Wismoyo tapi baru terealisasi di era KSAD Jenderal R. Hartono,” jelas Selamat Ginting.

Setelah Idris bisa mengomandoi prajurit untuk belajar musik, ada beberapa karya yang bisa dihasilkan yakni mars satuan termasuk Kopassus.

Itulah informasi terkait profil Idris Sardi. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.