Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian memberikan sinyal bakal adanya kenaikan tarif kereta commuter line atau KRL dan kereta api jarak jauh di tahun depan.

Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan bahwa Kemenhub sudah siap untuk menyesuaikan tarif KRL. Kata dia, penyesuaian tarif sudah dikaji dan peraturan menteri terkait juga sudah ditandatangani.

"Insyaallah ada penyesuaian lah, kami sudah siapkan peraturan menteri soal kemungkinan kenaikan penyesuaian tarif terhadap KRL," katanya kepada wartawan, ditulis Selasa, 13 Desember.

Lebih lanjut, Risal mengatakan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan tarif baru berlaku. Salah satu opsinya, kenaikan tarif bisa dilakukan di awal 2023.

"Tinggal tunggu waktu kapan sesuaikan tarif. Kalau tarif KRL disesuaikan, public service obligation atau PSO (subsidi) bisa berkurang. Insyaallah di awal 2023," ujarnya.

Risal menjelaskan sejumlah pertimbangan kenaikan baru dilakukan pada 2023, salah satunya karena jumlah penumpang yang masih sedikit.

"Kan ada persiapan. Pada saat pandemi, pengguna masih sedikit. Intinya kan kita mau masyarakat kembali ke angkutan umum, jangan gunakan angkutan pribadi," katanya.

Tak hanya KRL, kata Risal, penyesuaian tarif juga akan dilakukan di angkutan kereta lainnya. Seperti, kereta api jarak jauh atau KA jarak jauh. Kemenhub akan mengatur tarif dasar perhitungan angkutan umum.

Lebih lanjut, Risal mengatakan tarif kereta api komersial di luar subsidi akan diserahkan ke mekanisme pasar.

"Insyaallah sepaket (tarif KA jarak jauh). Nggak mahal lah. Ada peningkatan pelayanan-pelayanan harus disiapkan juga. Kasihan juga dong operator," tuturnya.