Kagetnya Pimpinan Komisi I DPR Tiba-tiba Deddy Corbuzier jadi Letkol Tituler, Tugas dan Kriteria Tidak Jelas
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. ANTARA/HO-DPR RI/am.

Bagikan:

JAKARTA - Pimpinan Komisi I DPR terkejut atas adanya pemberian pangkat Letkol Tituler kepada presenter, Deddy Corbuzier oleh TNI Angkatan Darat dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pasalnya, penyematan gelar tersebut tidak pernah dikomunikasikan dengan Komisi I DPR sebelumnya.

"Saya juga kaget, jujur kaget, karena belum di komunikasikan ke Komisi I. Ketika ditanya wartawan belum paham ini untuk apa," ujar Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 September. 

Meutya mengatakan, pemberian pangkat letkol tituler bagi masyarakat sipil memang diperbolehkan. Hanya saja, kata dia, pihak AD maupun Kemenhan perlu memperjelas fungsi dan tugas pangkat tersebut. 

Sebab menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi masyarakat sipil yang bisa diberi pangkat. Namun, kriteria dan tugasnya harus diperjelas. 

"Pada prinsipnya memang tidak ada masalah silahkan saja, tapi kepada publik perlu dijelaskan supaya kontroversinya tidak panjang seperti sekarang. Supaya jelas tugasnya apa, karena kan tidak menutup kemungkinan kalau sudah dibuka bisa ada warga negara lain yang ditunjuk sehingga kriterianya jelas dan transparan sepeti apa yang bisa diundang oleh TNI untuk menjadi salah satu anggotanya dari luar," jelasnya. 

Legislator Golkar itu pun tak bisa mengomentari lebih jauh soal sosok Deddy Corbuzier, apakah pantas atau tidak mendapat pangkat tersebut. Sebab menurutnya, kriteria orang yang diberi pangkat belum dijelaskan oleh TNI. 

Karena itu, TNI dan Kemenhan perlu menjelaskan ke publik apa guna, tugas dan fungsi serta kriteria mendapat pangkat letkol tituler yang disebut untuk mensosialisasikan isu pertahanan itu. 

"Makanya ini kan kriteria ini tidak jelas, kami belum tahu apa. Makanya itu yang harus dikomunikasikan ke publik apa tugasnya sebagai perantara komunikasi ke publik kita juga belum tahu. Sehingga nanti orang-orang yang berminat mendapatkan posisi dengan gelar yang sama bisa mempersiapkan posisinya juga. 

"Saran saya kalau sudah dibuka satu ya tidak hanya sendiri, mungkin dari profesi lain tidak hanya selebriti bisa diundang juga untuk menjadi anggota seperti itu. Saya nggak tahu namanya apa, apa anggota kehormatan dari perwakilan non-TNI untuk masuk," kata Meutya.