Bagikan:

JAKARTA - Akhir-akhir ini, Toyota kerap kali meluncurkan kendaraan terbaru yang disematkan teknologi hybrid. Mulai dari Alphard, Grand Higlander, Innova, hingga yang terbaru Land Cruiser. Kemungkinan, pabrikan akan menghadirkan kendaraan versi hybrid untuk unit yang sudah ada.

Dalam rangka memperluas segmen elektrifikasi dengan menghadirkan jajaran model hybrid, Toyota berniat untuk menghadirkan mobil sport yang dialiri listrik lainnya. Dikabarkan bahwa mobil tersebut akan mengganti model GR86.

Dikabarkan bahwa model terbaru tersebut mungkin akan dihadirkan pada awal 2025 dengan hybrid. Mobil ini akan didesain ulang dengan menggunakan platform terbaru dengan dibekali mesin tiga silinder turbocharged bawaan dari GR Yaris.

Rumor mengenai kehadiran pengganti GR86 semakin diperkuat dengan mobil sport tersebut tidak memenuhi standar konsumsi BBM di Jepang yang akan datang. Sehingga, kemungkinan terburuknya ialah GR86 harus dihilangkan.

Chief Technology Officer Toyota, Hiroki Nakajima, secara berani menolak konfirmasi soal perencanaan untuk GR86 hybrid. Namun, ia menyetujui bahwa dihadirkannya mobil sport tersebut dengan sistem hybrid adalah ide yang bagus.

“Sistem hybrid selalu menjadi solusi yang baik untuk mobil ramah lingkungan. Tidak hanya untuk mobil penumpang tetapi juga untuk mobil sporty," ucap Nakajima yang dikutip dari Autocar, Jum'at, 4 Agustus.

Nakajima juga mengatakan, bahwa masih ada sekitar 12 tahun lagi untuk meluncurkan model hybrid sebelum penjualan mobil yang ditenagai oleh mesin ICE akan dilarang di Inggris maupun Eropa.

"Kami dapat membuatnya dengan harga lebih rendah daripada model baterai-listrik, dan kami tahu cara membuatnya menyenangkan untuk dikendarai," kata Nakajima.

Diluar banyaknya pabrikan yang menjunjung tinggi kendaraan bertenaga listrik (EV), Toyota mencoba hal yang sedikit berbeda. Pabrikan asal Jepang tersebut telah lama mengatakan bahwa sistem hybrid adalah teknologi unggulan.

Ini diungkapkan bukannya tanpa alasan. Bila mobil diberi mesin pembakaran disertai dengan tenaga listrik, ini akan meningkatkan efisiensi energi pada kendaraan hybrid.

Meskipun demikian, pada akhirnya Toyota juga mengikuti perkembangan pasar. Produsen kendaraan yang didirikan oleh Kiichiro Toyoda dan Sakichi Toyoda tersebut meluncurkan satu unit EV, yaitu bZ4x setahun yang lalu.

Terlebih lagi, Toyota juga tleha mengumumkan rencananya dalam penggunaan baterai solid-state. Namun, baterai tersebut akan digunakan pada model hybrid terlebih dahulu sebelum akan disematkan ke EV murni.

Toyota juga sedang berada dalam fase mengembangkan kendaraan bebas emisi. Hingga 2026, Toyota akan menawarkan sebanyak 10 model kendaraan listrik terbaru dengan merencanakan menjual 1,5 juta mobil nol-emisi.

Brand otomotif terbesar di dunia ini juga menegaskan komitmennya untuk mengembangkan kendaraan bertenaga BEV, PHEV, FCEV, HEV, H2, dan CN pada masa mendatang.