JAKARTA - Perkembangan kendaraan listrik saat ini menjadi fokus utama para pabrikan otomotif, termasuk Toyota melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 Agustus lalu, Toyota memamerkan sejumlah kendaraan rendah karbon yang ramah lingkungan, termasuk beberapa model Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), serta teknologi hydrogen dan bahan bakar bioetanol.
Hal ini menunjukkan komitmen Toyota dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Selama GIIAS 2023, Toyota juga memperkenalkan Fortuner E100 yang menggunakan bahan bakar bioetanol.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, mengungkapkan pentingnya penggunaan sumber energi terbarukan untuk menggantikan sumber daya fosil yang saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, Toyota terus berinovasi dalam menyediakan solusi energi berkelanjutan.
"Sejak kami memperkenalkan Innova Hybrid tahun lalu, kami siap memproduksi hampir 20 ribu unit Innova Hybrid. Selanjutnya, kami juga siap memproduksi kendaraan hybrid dengan model lainnya," ungkap Nandi, dilansir dari ANTARA, Kamis, 7 September.
BACA JUGA:
Di Indonesia, Toyota saat ini menjual tiga jenis kendaraan rendah emisi, yaitu HEV, BEV, dan PHEV, yang telah diintegrasikan ke dalam berbagai modelnya.
Toyota memiliki beberapa model HEV, yang menggabungkan dua sumber energi internal, yaitu bahan bakar dan baterai dengan teknologi pengisian sendiri. Beberapa model dengan teknologi ini termasuk Toyota Kijang Innova Zenix HEV, Toyota Camry HEV, Toyota Yaris Cross HEV, dan Toyota Corolla Cross HEV.
Teknologi PHEV, yang menawarkan opsi pengisian daya langsung, memungkinkan kendaraan menggunakan baterai murni dari listrik saat diperlukan. Toyota menyediakan Prius PHEV dan RAV4 GR Sport PHEV dalam jajaran modelnya di Indonesia.
Adapun teknologi BEV, di mana kendaraan tidak menggunakan bensin sama sekali dan tenaganya sepenuhnya berasal dari listrik murni, telah diperkenalkan oleh Toyota dalam model bZ4x.
Secara global, Toyota berencana untuk menawarkan 10 model kendaraan listrik baru dan berkomitmen untuk menjual 1,5 juta mobil nol-emisi hingga tahun 2026. Sebagai brand otomotif terbesar di dunia, Toyota juga terus memajukan pengembangan kendaraan bertenaga BEV, PHEV, FCEV (fuel-cell electric vehicle), HEV, H2 (hydrogen), dan CN (connected vehicles) pada masa depan.