Bagikan:

JAKARTA - Pada 7 Juni 1994,  Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS) melakukan ping pertama ke Indonesia, yaitu IPTEKNET. Ping adalah salah satu program utilitas yang jarang diketahui dan terdapat pada perangkat komputer.

Ping biasa digunakan untuk melakukan pengecekan status komputer pada jaringan berbasis teknologi internet atau TCP/IP. Ping juga untuk mengetahui kecepatan koneksi internet atau menstabilkan koneksi internet.

Ping tersebut lalu dilaporkan di Natonal Science Foundation (NSF) AS. Dalam laporan, sambungan IP pertama Indonesia dari IPTEKNET berupa leased line 64 Kbps dan membutuhkan waktu ping sekitar 750ms dari AS.

Sejarah internet di Indonesia

Sebelum luas digunakan seperti saat ini, penggunaan internet di Indonesia hanya digunakan oleh akademisi dan kelompok hobi. Menurut KBBI, internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit berinternet. 

Sementara, menurut buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas IX Kemdikbud, istilah internet berasal dari bahasa Latin, yakni "inter," yang berarti “antara.” Secara kata per kata, internet berarti jaringan antara atau penghubung.

Artinya, internet adalah jaringan berjuta-juta komputer di seluruh dunia yang terhubung dengan menggunakan protokol TCP/IP. Internet pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS pada 1969 sebagai sebuah proyek rahasia.

Awalnya internet hanya teknologi yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Mengutip Kompas, koneksi pertama internet di Indonesia dilakukan oleh Joseph Luhukay pada 1983.

Ia mengembangkan jaringan UINet (University of  Indonesia Network) di kampus Universitas Indonesia. Indonesia sendiri tercatat sebagai negara Asia pertama yang terhubung dengan jaringan internet global.

Saat itu UINet yang dikembangkan Luhukay secara resmi terhubung dengan jaringan Internet global yang saat itu masih bernama UUNet. Mengutip situs resmi STEI ITB, berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988.

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo adalah beberapa nama-nama legendaris awal pembangunan internet di Indonesia pada 1992 hingga 1994.

Pada 1995, melalui Departemen Pos Telekomunikasi, pemerintah Indonesia menerbitkan izin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya dan Radnet pimpinan BRM, Roy Rahajasa Yamin.

Beberapa sistem papan buletin (BBS) di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa menggunakan akses HTTP.

Perkembangan penggunaan internet di Indonesia

Seiring berjalannya waktu, internet di Indonesia tidak hanya digunakan untuk kalangan tertentu. Penggunannya makin luas tanpa memandang profesi dan usia.

Pada 2020, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan pengguna internet periode 2019-kuartal II/2020 mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 23,5 juta atau 8,9 persen dibandingkan pada 2018.

Jumlah pengguna internet paling banyak berasal dari provinsi Jawa Barat, yakni 35,1 juta orang. Posisi itu disusul Jawa Tengah dengan 26,5 juta orang. Lalu Jawa Timur, jumlah dengan 23,4 juta orang.

Penggunaan internet pun tidak terbatas hanya untuk mencari berbagai informasi, namun juga digunakan untuk bermedia sosial, jual-beli, berkomunikasi, bahkan berbagai pendaftaran.

Kini semua kegiatan manusia tidak terlepas dari internet. Di sisi lain, berkembangnya internet disalahgunakan oleh banyak oknum untuk melakukan cybercrime, seperti penipuan, pemalsuan data atau pencurian data.

*Baca Informasi lain soal INTERNET atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya