Ekstremis Jepang Bunuh Zhang Zuolin dengan Bom di Kereta untuk Provokasi Pendudukan China dalam Sejarah Hari Ini, 4 Juni 1928
Zhang Zuolin di kantor presiden sebelum meninggalkan Peking pada 24 Mei 1928 (Sumber: ASAHI GRAPH via Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 4 Juni 1928, Presiden Republik China Zhang Zuolin tewas. Kereta yang ditumpanginya dihancurkan dengan bom yang ditanam para ekstremis Jepang, yang berharap kematiannya akan memprovokasi tentara Jepang untuk menduduki Manchuria.

Zhang terluka parah dalam serangan itu dan meninggal hari itu juga. Mengutip Britannica, Zhang Zuolin adalah salah satu panglima perang China pada zaman Republik China awal abad 20.

Zhang adalah panglima perang untuk wilayah Manchuria dan pernah menguasai daerah yang luas di bagian utara China. Julukannya adalah Komandan Besar, Komandan Hujan atau Harimau Mukden.

Pada 1920, Zhang mulai mencoba memperluas kekuasaannya ke selatan China Utara. Tahun 1924 posisinya cukup kuat untuk memperluas kendalinya di Beijing, yang saat itu menjadi Ibu Kota Republik China, di mana ia memantapkan diri mengambil alih kekuasaan diktator militer.

Ambisi Zhang terancam oleh tentara Partai Nasionalis (Kuomintang), yang pada 1927 maju ke China Utara. Mereka bergerak di bawah kepemimpinan Chiang Kai-shek dalam upaya menyelesaikan penyatuan negara.

Berkecil hati oleh pembalikan militer, Zhang Zuolin memerintahkan pasukannya meninggalkan Beijing dan menyerahkannya pada pemerintahan nasional China. Dengan penyerahan ini kepemimpinan panglima perang berakhir sudah. 

Setelah penyerahan tersebut Jepang menganggap Zhang Zuolin semakin tidak bersikap kooperatif dengan Pemerintah Jepang di Machuria. Zhang lalu berangkat ke Beijing untuk menyerah pada Chiang Kai-shek.

Namun akibat keputusan itu Zhang Zuolin dibunuh oleh Jepang dengan pengeboman kereta. Pengeboman dilakukan oleh kelompok kecil tentara yang dipimpin oleh perwira senior Tentara Kwantung Jepang, Kolonel Daisaku Komoto.

Mereka bersengkongkol mengamankan sebagian besar Manchuria di luar jalur kereta api Manchuria selatan yang diserahkan pada Jepang setelah perang Rusia-Jepang. Kepemimpinan Zhang Zuolin atas Manchuria lalu digantikan oleh anaknya, Zhang Xueliang, yang memiliki julukan Komandan Muda.

Karier militer Zhang Zuolin

Lahir dari keluarga petani, Zhang Zuolin mendaftar sebagai Tentara China. Ia juga turut bertempur dalam Perang China-Jepang tahun 1894–1895.

Setelah perang, ia mengorganisir milisi pertahanan diri di distrik asalnya. Dan pada 1905 unit militer Zhang yang berkembang diorganisir menjadi resimen oleh Gubernur Provinsi Fengtian.

Zhang juga pernah membantu Jepang dalam perang Rusia-Jepang (1904-1905) sebagai pemimpin dari milisi Manchuria. Pada 1912 Zhang telah naik posisi menjadi komando divisi.

Tahun 1916 ia menjadi Gubernur Militer Fengtian. Dan pada 1918 ia diangkat menjadi inspektur jenderal dari tiga provinsi Manchuria.

Sejak saat itu ia mengendalikan Manchuria sebagai negara yang hampir otonom di dalam Republik China. Di bawah pemerintahan Republik China, Zhang Zuolin menduduki beberapa jabatan penting dalam militer.

Di Manchuria, Zhang Zuolin memegang kendali efektif atas wilayah tersebut. Ia terus melancarkan peperangan untuk memperluas wilayah kekuasaannya.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

BERNAS Lainnya