Bagikan:

JAKARTA - Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 6 Oktober 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka perhelatan multicabang olahraga Asian Para Games 2018. Pegelaran olahraga empat tahunan bagi para atlet disabilitas se-Asia jadi wadah unjuk gigi Indonesia ke dunia.

Sebelumnya, Indonesia telah berhasil menggelar perhelatan olahraga Asian Games 2018. Indonesia mampu sukses jadi tuan rumah. Pembukaan dan penutupannya dilakukan dengan gegap gempita. Rakyat Indonesia pun bangga bukan main.

Indonesia legawa saja kala Dewan Olimpiade Asia (OCA) memilih Vietnam sebagai tuan rumah penyelengaraan Asian Games 2018 pada 2012. Namun, belakangan Vietnam tak mampu membangun gelanggang olahraga dan penunjang Asian Games.

Kondisi itu sulit ditambal dengan cepat oleh Vietnam. OCA pun mengganti Vietnam dan segera menunjuk Indonesia jadi tuan rumah pada 2014. Pemerintah Indonesia menyanggupinya. Namun, kondisi itu memancing masalah baru.

Indonesia memiliki waktu yang sempit untuk persiapan hajatan besar skala Asia. Pemerintah pun mendaulat Erick Thohir sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc). Erick dianggap bisa membawa citra Indonesia menanjak. Apalagi, ia dikenal dunia sebagai investor beberapa klub bola dan basket dunia.

Drama sempat bermunculan. Utamanya terkait keterbatasan anggaran. Namun, Erick tak lantas menyerah. Ia mencoba memangkas anggaran dari sana-sini. Ia mencoba menghilangkan rangkaian acaranya yang tak banyak bawa manfaat besar.

Hasilnya gemilang. Erick mampu menghadirkan upacara pembukaan dan penyambutan yang meriah dengan tema Energy of Asia di Gelora Bung Karno (GBK). Presiden Jokowi pun mengaku bangsa. Sebab, Indonesia sebagai tuan rumah mendapatkan pujian sana-sini.

Presiden Jokowi membuka Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK | Setneg.go.id

Indonesia sendiri menduduki posisi empat dengan perolehan 31 emas, 24 perak, 43 perunggu. Rangkaian acara Asian Games yang sukses itu lalu ditutup Jokowi di GBK pada 2 September 2018.

"Kami merasakan semangat yang sama dengan Anda semua di GBK. Semangat kebersamaan untuk terus bangkit kembali dan Asian Games memang berakhir tapi energi dan semangat Asia tidak akan padam.”

"Terima kasih kepada warga Indonesia, kita sukses menjadi tuan rumah yang ramah. Raihan tertinggi selama penyelenggaraan Asian Games," kata Jokowi sebagaimana dikutip laman DW, 2 September 2018.

Indonesia tak lantas berpuas diri. Asian Games boleh selesai, tapi pemerintah harus pula menjamin pula jalannya Asian Para Games 2018 sukses. Segala persiapan, utamanya bekas fasilitas Asian Games yang baru saja rampung.

Puncaknya Presiden Jokowi pun ikut meresmikan langsung upacara pembukaan Asian Para Games 2018 di Stadion Utama GBK pada 6 Oktober 2018. Upacara pembuka itu menampilkan tema We are One. Tujuannya pemerintah Indonesia ingin menampilkan soal keberagaman dengan upacara yang gegap gempita.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan defile atlet dan ofisial dari 43 negara peserta. Defile diawali oleh Afghanistan dan diakhiri oleh tuan rumah, Indonesia karena sesuai abjat huruf. Jokowi pun tak lupa menyatakan harapannya supaya atlet para games Indonesia dapat bersinar.

"Atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya bangga menyambut kehadiran bapak, ibu, dan saudara tamu-tamu istimewa dari 43 negara. Melalui Asian Para Games tahun 2018 ini kita ingin mempererat persaudaraan, menjunjung tinggi kemanusiaan.”

“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya nyatakan dengan resmi Asian Para Games dibuka. Selamat berjuang, sukses," kata Presiden seraya memeragakannya dalam bahasa isyarat dikutip laman Sekretariat Negara, 6 Oktober 2018.