Seisi Dunia Menyambut Gim Fenomenal Pong dalam Sejarah Hari Ini, 29 November 1972

JAKARTA – Sejarah hari ini, 51 tahun yang lalu, 29 November 1972, pionir industri gim video (video game), Atari merilis gim legendaris Pong di Amerika Serikat (AS). Gim video yang menyerupai permainan tenis meja (ping pong) dengan grafis sederhana disambut dengan gegap gempita.

Sebelumnya, industri permainan arcade (gim koin) sedang tumbuh subur di seantero dunia pada era 1970-an. Pertumbuhan itu membuat produsen game arcade bermunculan. Atari pun jadi salah satu produsen gim yang ikut bersaing.

Idealisme jadi kunci dari keputusan penting yang memengaruhi kehidupan. itulah yang dijunjung tinggi oleh Ted Dabney. Ia adalah salah satu magnet semesta gim dunia. Mulanya Ted begitu tertarik dengan dunia komputer. Segala macam perkembangan dunia komputer mulai ditekuninya.

Pekerjaan itu membuatnya menghasilkan banyak uang. Namun, Ted tak lantas berpuas diri. Ia ingin dikenang sebagai sosok besar dalam suatu industri. Ia melanggengkan mimpinya sebagai pionir dalam industri gim video dunia.

Perjalanan itu membawanya berjumpa dengan Nolan Bushnell. Keduanya memiliki mimpi yang sama. mereka pun mengabdikan diri dalam industri gim dan membentuk perusahaan bernama Syzygy pada 1971.

Mereka mulai menggarap permainan arkade bernama Computer Space. Tujuannya jelas. Computer Space ingin dibawanya jadi gim arkade suskses. Jauh panggang dari api. Umur Computer Space tak panjang seperti Syzygy yang namanya sudah diklaim pihak lain.

Keduanya terpaksa membentuk perusahaan baru bernama Atari pada 1972. Atari dianggap mampu membawa kejayaan di dunia gim. Apalagi, nama Atari dihadirkan dari permainan khas Jepang, Go. Atari pun diyakini memiliki arti mencapai sasaran.

Atari pun jadi wadah Ted dan Bushnell berkreasi. Mereka mulai merancakan pembuatan gim yang sederhana namun digandrungi banyak orang.

“Tuan Dabney, yang dikenal sebagai Ted, membawa gim arkade ke dunia bersama Atari. Suatu perusahaan rintisan yang dikembangkannya bersama Busnell. Perusahaan itu didirikan di Sunnyvale, California, pada awal tahun 1972.”

“Pada saat komputer – yang saat itu merupakan opsi utama para pekerja untuk membuat game – masing-masing bisa berharga ratusan ribu dolar. Ted menolaknya sama sekali. Sebaliknya dia bermain-main di bengkel yang dia dirikan di kamar tidur putrinya dan menggunakan kayu lapis dan panel mahoni palsu untuk membuat konsol pertama Atari,” terang Nellie Bowles dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul Ted Dabney, a Founder of Atari and a Creator of Pong, Dies at 81 (2018).

Kehadiran Atari disambut dengan gegap gempita. Apalagi Atari mulai merekrut pegawai yang kompeten. Al Alcorn, salah satunya. Al Alcorn merasa tertantang untuk membuat gim video pertama untuk Atari. Ia pun bekerja sama dengan Ted untuk menghadirkan sebuah permainan yang sederhana, namun memikat.

Hasilnya gemilang. Gim video fenomenal Pong lahir. Permainan itu kemudian diperkenalkan kepada khalayak umum pertama kali di Sunnyvale, California, AS, pada 29 November 1972. Kehadiran Pong pun mampu merebut jutaan hati penggemar gim video di seantero dunia.

Permainan arkade Pong yang menyerupai permainan ping pong begitu digemari di seantero negeri. Atari pun untung bejibun. Barang siapa yang memiliki permainan arkade Pong – dari kafe hingga minimarket diramalkan akan untung besar. Narasi itu membuat Pong jadi salah satu gim arkade yang sukses besar.

“Kehadiran gim Pong dengan cepat mencapai emas. Alcorn dipanggil untuk memperbaiki mesin pertama dalam hitungan hari. Pong langsung populer. Atari pun mulai memperbaiki bentuk gim arkade. Perbaikan itu meliputi tempat koin diganti dengan ruang yang lebih besar, sehingga lebih banyak koin yang dapat dikumpulkan.”

“Pada awalnya, Atari kesulitan untuk memproduksi mesin arkade. Semuanya karena Atari memiliki keuangan terbatas. Masalah itu menjadi tantangan Atari pada awal kejayaannya mengeluarkan gim legendaris Pong. Kerja keras itu membawakan hasil. Penjualan meningkat, dan Pong secara resmi dirilis oleh Atari pada November 1972,” ujar Kyle McNeill dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul ‘No One Had Seen Anything Like It’: How Video Game Pong Changed the World (2022).