6 Januari dalam Sejarah: Ratu Sihir Bratara Buzea Menyihir Pejabat Rumania karena Pajak Penyihir
Bratara Buzea (Sumber: www.vrajitoarea-bratara.com)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 6 Januari 2011, seorang penyihir di Rumania bersiap untuk memberi kutukan sihir pada pemimpin negeri itu. Pengutukan itu dipertontonkan di depan umum. Para penyihir marah karena pemerintah Rumania mengenakan pajak atas profesinya berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang diamandemen.

Mengutip BBC, Rabu, 6 Januari, tanaman mandrake yang beracun dilempar ke Sungai Danube sebagai bagian dari ritual. Ratu penyihir Bratara Buzea telah menyusun mantra yang melibatkan kotoran kucing dan seekor anjing mati.

Saat itu pajak penghasilan 16 persen dan pembayaran kesehatan dan pensiun telah diberlakukan untuk para penyihir di Rumania. Ancaman kutukan di Rumania tidak dianggap enteng di negara dengan tradisi takhayul yang panjang.

Bahkan Presiden Rumania Traian Basescu dan para pembantunya diketahui mengenakan pakaian warna ungu pada hari-hari tertentu sebagai upaya untuk menangkal mantra jahat. Saat itu, petugas valet mobil dan instruktur mengemudi juga dikenakan pajak untuk pertama kalinya.

Berbagai profesi yang dianggap berhubungan dengan mantra, seperti penyihir, peramal, dan pembalsem sebelumnya tidak terdaftar dalam kode tenaga kerja. Karena itu mereka tidak dikenakan pajak.

Tapi kini mereka telah diklasifikasi sebagai wiraswasta, sebagai bagian dari dorongan pemerintah yang kekurangan uang untuk mengumpulkan lebih banyak pendapatan dan menindak penggelapan pajak. Penyihir dan astrolog biasanya dibayar secara tunai dan relatif kecil per konsultasi.

Ratu Penyihir Buzea, pernah dipenjara pada 1977 karena melakukan sihir di bawah rezim Ceausescu, memberi peringatan bahwa kutukannya selalu berhasil. "Kami menyakiti orang-orang yang merugikan kami," kata Buzea.

"Mereka ingin membawa negara keluar dari krisis ini dengan menggunakan kami? Mereka harus mengeluarkan kami dari krisis karena mereka membawa kami ke dalamnya," kata Buzea.

Tapi seorang penyihir melihat keuntungan dari hukum baru itu. "Artinya sihir kami diakui dan saya bisa membuka praktik saya sendiri," kata Mihaela Minca.

Sihir dalam politik

Ilmu sihir, yang secara luas di Eropa dianggap sebagai takhayul memikat sebagian orang Rumania. Tuduhan sihir telah muncul dalam politik, sistem hukum, dan bidang kehidupan publik lainnya.

Pada 2019, Mihaela Minca mengatakan dia terhubung secara daring dengan sembilan penyihir dari seluruh Eropa dan Amerika Serikat (AS). Tujuan mereka: memberi kutukan terhadap anggota parlemen Rumania yang dianggap korup oleh para penyihir.

Disiarkan daring, grup ini melakukan sihir dengan mitra luar negeri mereka. Tindakan itu untuk menghukum “mereka yang tidak melakukan pekerjaannya, mereka yang memiliki niat buruk,” kata Minca.

Dia mengatakan mereka yang menjadi target sihir akan kehilangan jabatan pentingnya dan menderita masalah kesehatan. Organisasi anti-korupsi nirlaba Transparency International mengatakan Rumania adalah salah satu negara paling korup di Uni Eropa.

Komisi Eropa telah menjaga sistem peradilan negara di bawah pengawasan khusus sejak bergabung dengan blok tersebut pada 2007.