Wolly Sutinah dan Aminah Cendrakasih: Kiprah Ibu dan Anak di Dunia Hiburan Indonesia
Aminah Cendrakasih (kebaya ungu) mencapai puncak kepopuleran dalam kariernya saat berperan sebagai Mak Nyak dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. (Dok. RCTI)

Bagikan:

JAKARTA - Eksistensi Wolly Sutinah dalam dunia seni peran tak perlu diragukan. Wanita yang akrab disapa Mak Wok itu telah terlibat dalam ratusan judul film. Dari zaman penjajahan Belanda hingga Indonesia merdeka.

Sosoknya bahkan disebut-sebut tak tergantikan. Namun, realita berkata lain. Anaknya, Aminah Cendrakasih sukses meneruskan tongkat estafet kesuksesan Mak Wok. Aminah dapat berperan sama baiknya dengan Mak Wok. Apalagi kala memerankan ibu-ibu bawel di sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Seni peran bukan barang baru dalam keluarga Mak Wok. Kedua orang tuanya adalah seniman opera. Saban hari ia menyaksikan keluarganya mengais rezeki dari panggung ke panggung opera. Keinginan Mak Wok menekuni seni peran pun timbul.

Ia ikut terlibat pementasan opera. Lagi pula, ia kerap keliling kota untuk melakukan pementasan. Bakat Mak Wok dalam dunia seni peran akhirnya tercium oleh pengusaha film China di Hindia Belanda. Mereka mengajak Mak Wok dalam ragam film produksinya. Sekalipun usia Mak Wok masih sangat muda.

Perlahan-lahan, ia tampil dalam banyak film. Semua filmnya didominiasi oleh cerita klasik China. Sebab, film-filmnya memang sengaja dibuat untuk memuaskan dahaga tontonan orang China di Hindia Belanda.

Wolly Sutinah and Aminah Cendrakasih pada 1955. (Wikimedia Commons)

Kariernya terus melejit. Bahkan, hingga Indonesia merdeka. Balakangan Mak Wok pun dikenang banyak orang sebagai sosok komedian. Anggapan itu karena Mak Wok acap kali beradu akting dalam film-film yang dibintangi oleh seniman kenamaan Betawi, Benyamin Sueb.

Film-film itu melejitkan namanya. Utamanya ketika Mak Wok berperan sebagai ibu bawel. Citra ibu bawel pun melekat sebagai ciri khas Mak Wok. Ia pun kebanjiran tawaran menjadi ibu-ibu bawel dalam film-film lainnya.

“Bagi para penggemar film lawas, era 1970-an dan 1980-an, nama Mak Wok sudah tidak asing lagi. Ia biasanya menjadi nenek-nenek yang rewel, dan suka sekali mengunyah sirih. Mak Wok sering muncul di film-film yang dibintangi Benyamin S, seperti Benyamin Biang Kerok (1972), Biang Kerok Beruntung (1973), Buaye Gile (1975), Benyamin Raja Lenong (1975), dan Samson Betawi (1975).”

“Dalam kariernya Mak Wok hampir tak pernah mendapatkan peran utama. Tapi, keberadaannya penting. Jika film, terutama film komedi, tak ada pastilah menjadi hambar. Selama berkarier di dunia perfilman, Mak Wok sudah bermain di 118 judul film! Luar biasa,” ungkap Fandi Hutari dalam buku Para Penghibur: Riwayat 17 Artis Masa Hindia-Belanda (2017).

Mak Wok dan Mak Nyak

Karier Mak Wok gemilang. Ia disebut-sebut sebagai sosok yang ikonik dan tak tergantikan. Nyatanya, anggapan itu terpatahkan dengan karier anak Mak Wok, Aminah Cendrakasih di dunia seni peran. Aminah yang tumbuh di dalam keluarga yang menyukai seni peran turut kecipratan berkah.

Ia mampu berakting sebaik ibunya. Aminah juga memulai kariernya sebagai pemain film sedari usia muda. Namanya telah malang-melintang di dunia hiburan tanah air. Aminah juga pernah bermain dalam film arahan Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail, Asrama Dara (1958).

Kariernya terus melesat. Ia pun tercatat telah membintangi 100 lebih film tanah air. Prestasi itu ikut menyangi pencapaian Mak Wok. Pun nama Aminah semakin melejit ketika dirinya mendapatkan kesempatan membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan.

Hanny Ray dan Wolly Sutinah beradu akting dalam film Lantai Berdarah pada 1972. (Wikimedia Commons)

Di dalam film itu, Aminah beradu akting dengan artis kenamaan lainnya. Benyamin Sueb, salah satunya. Aminah pun berperan dengan sangat baik sebagai ibu-ibu bawel nan baik hati. Kehadiran Aminah yang kerap disapa Mak Nyak mampu memberikan nyawa ke dalam sinetron yang bercerita terkait keluarga Betawi. Berkat akting Mak Nyak yang gemilang, sinetron yang mulai tayang pada 1994 itu mampu melejitkan kepopuleran budaya Betawi di seantero negeri.

“Salah satu pertanyaan besar yang mengemuka sepeninggal Benyamin adalah siapa yang akan menggantikan Ben dalam dunia seni, terutama terkait dengan pelestarian budaya Betawi. Salah satu budayawan Betawi, SM. Ardan, ketika ditanya mengenai siapa yang bakal menggantikan almarhum Benyamin, mengatakan bahwa sejarahlah yang bakal menjawabnya. "Beberapa tahun lalu, mungkin orang masih bertanya "Sesudah Bokir, siapa?"

“Nyatanya lewat Si Doel Anak Sekolahan muncul Mandra sebagai tokoh baru dari Betawi pinggiran. Yang sama ketika Mak Wok (1915-1987) meninggal dunia, dipertanyakan siapa pengganti ibu yang bawel tapi baik hati itu. Eh, lewat film itu, lahir ‘nyak’ nya si Doel, yaitu Aminah Cendrakasih yang kebetulan adalah anak Mak Wok,” ungkap Wahyuni dalam buku Kompor Mleduk Benyamin. S (2007).