Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin Resmikan Pekan Sandang Swakarya II dalam Sejarah Hari Ini, 2 Agustus 1973
Guberur DKI Jakarta (1966-1977), Ali Sadikin saat menerima Menteri Industri dan Perdagangan Kanada, Donald Jamaiessen pada 2 Maret 1972. (Dok. Perpusnas)

Bagikan:

JAKARTA – Sejarah hari ini, 49 tahun yang lalu, 2 Agustus 1973, Ali Sadikin meresmikan Pekan Sandang Swakarya ke II di Gedung Sarinah, Jakarta. Kehadirannya jadi bukti komitmen pemerintah DKI mendukung promosi industri kreatif dalam negeri. Apalagi barang-barang dalam negeri mulai menunjukkan kualitasnya dalam bersaing dengan barang luar negeri. Semuanya untuk menumbuhkan gairah pertumbuhan industri kreatif. Acara itu pun mengundang respon positif dari segenap pengusaha dan warga DKI Jakarta.

Dukungan Bang Ali terhadap industri kreatif tak pernah setengah-setengah. Selama menjabat Gubernur DKI Jakarta 1966-1977, sepanjang itulah kepedulian Ali Sadikin terhadap sektor kreatif. Ragam acara diinisiasinya untuk mempromosikan produk usaha kreatif.

Sales Emporium, salah satunya. Pameran itu diinisiasi oleh Ali Sadikin karena melihat acara serupa di luar negeri. Filipina, Taiwan, hingga Thailand. Gelaran itu bertujuan untuk mengairahkan industri kreatif dengan barang-barang kerajian.

Bang Ali pun mencoba membawa konsep itu ke Jakarta. Segala daya upaya digerakkan. Kepedulian Bang Ali beralasan. Ia memahami potensi besar dari barang-barang industri kreatif. Jika tak segera dibantu, maka potensi besar industri kreatif di Jakarta takkan terangkat.

Karenanya, Sales Emporium dianggap sebagai wadah yang tepat. Wadah untuk membantu pengusaha sekaligus ajang promosi barang. Gelaran itu sukses. Produk kreatif dari DKI Jakarta dapat kesohor di pelosok negeri, bahkan dunia.  

“Saya berkeyakinan, bahwa usaha promosi erat sekali kaitannya dengan pemasaran. Pemasaran yang berhasil akan berarti peningkatan pendapatan bruto (gross regional product) Kota Jakarta. Karena itu usaha-usaha promosi ini saya adakan dan kembangkan secara konsepsional. Sejalan dengan pokok pikiran itu, pameran-pameran lain juga diadakan.”

“Seperti pameran grafik, pameran makanan dan minuman, pameran industri kayu, pameran industri bunga, serta banyak jenis pameran lainnya. Semuanya dimaksudkan untuk menggalakkan pertumbuhan industri dan usaha yang ada di Jakarta,” ungkap Ali Sadikin sebagaimana ditulis Ramadhan K.H. dalam buku Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977 (1992).

Dalam perjalanannya, Ali Sadikin tak melulu mengandalkan Sales Emporium untuk melakukan promosi produk kreatif. Tapi ia turut mendukung siapa saja yang memiliki kepedulian dalam mempromosikan produk kreatif karya anak bangsa.

Dukungan Bang Ali terhadap terciptanya Pekan Sandang Swakarya, misalnya. gelaran itu mendapat dukungan penuh Pemerintah DKI Jakarta pada 1972. Antusias warga Jakarta tinggi karenanya. Pun Pekan Swakarya lalu menginsipirasi hadirnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Pada gelaran Pekan Sandang Swarkarya II, YLKI pun meminta Bang Ali untuk meresmikan. Bang Ali pun dengan bangga membuka acara itu di lantai bawah Gedung Sarinah Jakarta pada 2 Agustus 1973. Pekan Swarkarya II sesuai dianggap Bang Ali sesuai dengan mimpinya memajukan industri kreatif DKI Jakarta.

“Yayasan ini semula tak ingin berkonfrontasi dengan produsen (pelaku usaha), apalagi dengan pemerintah. Hal itu dibuktikan oleh YLKI dengan menyelenggarakan Pekan Promosi Swakarya II dan III.”

“Kegiatan ini akhirnya benar-benar dimanfaatkan oleh kalangan produsen dalam negeri. Dalam suasana kerja sama ini kemudian YLKI melahirkan moto: melindungi konsumen, menjaga martabat produsen, dan membantu pemerintah,” tegas Zulham dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen (2017).