China Larang Pemutaran Film Avatar dalam Sejarah Hari Ini, 20 Januari 2011
Poster Film Avatar. (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 20 Januari 2011, Pemerintah China melarang 1.600 bioskop di negaranya untuk memutar film Avatar. Larangan itu keluar setelah dua minggu pemutaran perdana berlangsung di negara tersebut. Mengapa?

Avatar, yang dapat disaksikan dalam format standar atau dalam 3D, dilarang diputar di bioskop yang tidak memiliki teknologi 3D. Hal tersebut dilakukan untuk memberi jalan bagi film biografi, Confucius, film yang diproduksi dalam negeri.

Confucius merupakan film berdasarkan kehidupan filsuf, termasuk keterikatan romantisnya dengan seorang selir. Pertama kali dirilis di Beijing pada 14 Januari 2011, dibintangi oleh Chow Yun-Fat dan diproduksi oleh Dadi Shidai Ltd.

Mengutip Business Standard, Avatar menghasilkan keuntungan yang memecahkan rekor di China, yaitu 76 juta dolar AS. Kesuksesan finansial film tersebut dilihat sebagai kehancuran film lokal. Beberapa laporan dari China Daratan dan AS menunjukkan bahwa pemerintah ingin tetap mempromosikan dan melindungi industri film dalam negeri.

Ilustrasi bioskop. (Foto: Unsplash/Felix Mooneeram)

Saat itu Avatar juga sudah tersedia secara luas di DVD bajakan di China. Studio Twentieth Century Fox berharap penonton masih bisa menonton film tersebut di bioskop, walaupun untuk mendapatkan tiket bioskop 3D sangat sulit mengingat banyaknya peminat.

Pembatasan Film Asing

Hanya 20 film asing yang diperbolehkan diputar di China per tahunnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi persaingan film lokal dan asing. Film-film asing hanya ditayangkan selama 10 hari dan sering kali dibatasi selama hari libur besar. Ada aturan tidak tertulis di China bahwa pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, seperti Festival Musim Semi atau Hari Nasional di Oktober, film China diutamakan di bioskop.

Hal tersebut diamini oleh Presiden dan Kepala Eksekutif Wolf Group Asia, sebuah perusahaan konsultan perusahaan yang berbasis di Beijing, David Wolf. Mengutip New York Times, David Wolf mengatakan para pejabat China membatasi penayangan Avatar karena mereka ingin melindungi pendapatan box office dari film-film lokal. Dia mengatakan Avatar sudah diputar lebih dari 10 hari, lebih lama dari yang diizinkan untuk film asing.

Ilustrasi (Sumber foto: Unsplash)

Sementara laporan lainnya, menyebutkan bahwa alasan Pemerintah China menghentikan pemutaran Avatar karena terdapat adegan yang dianggap memicu ide pemberontakan di China. Dalam film tersebut, digambarkan penduduk asli Na'vi melakukan pemberontakan, adegan tersebut dianggap memicu imajinasi orang-orang China untuk memicu pemberontakan rakyat yang serupa. Pada 2008, Pemerintah China melarang pemutaran The Dark Knight, karena masalah budaya yang dapat menyinggung orang-orang China.

Beberapa masyarakat China juga berpendapat bahwa terdapat kesamaan antara cerita film tentang perjuangan Na'vis dan warga China. Dalam film Avatar, Na'vis berjuang untuk melindungi tanah dan budaya, sedangkan warga China berjuang untuk melindungi properti dari pemerintah dan pengembang.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH HARI INI atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

 

SEJARAH HARI INI Lainnya