Agen Dinas Rahasia Pengawal Obama Tewas Misterius di Mobilnya dalam Sejarah Hari Ini, 2 November 2012
Ilustrasi foto Barack Obama dalam perlindungan Dinas Rahasia (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 2 November 2012, agen Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) yang bertugas melindungi Presiden AS Barack Obama, Rafael Prieto, ditemukan tidak bernyawa. Ia tewas di dalam mobil yang masih menyala. Tewasnya Prieto dikabarkan karena bunuh diri dengan menghirup karbonmonoksida.

"Rafael Prieto memiliki karier 20 tahun yang luar biasa dengan Dinas Rahasia yang ditandai dengan pencapaian, dedikasi, dan persahabatan," kata juru bicara Dinas Rahasia Edwin Donovan dalam sebuah pernyataan.

"Dinas Rahasia berduka atas kehilangan seorang rekan yang berharga."

Dinas Rahasia terdiri dari agen berpakaian preman, yang secara langsung menjaga presiden, wakil presiden dan keluarga mereka. Selain itu ada petugas berseragam yang melakukan layanan pendukung.

Mengutip BBC, Prieto tengah dalam penyelidikan karena dirinya tak melaporkan hubungannya dengan seorang wanita asing. Prieto sendiri sebenarnya pria beristri yang memiliki satu anak. Ia diketahui menjalin hubungan rahasia dengan wanita berkewarganegaraan Meksiko.

Hubungan Prieto dengan wanita Meksiko tersebut dilaporkan oleh seorang agen Dinas Rahasia yang terlibat dalam Skandal Cartagena. Agen tersebut mengatakan rekannya, sesama agen Dinas Rahasia tidak menjalankan tugas dengan baik.

Pihak Dinas Rahasia mengatakan wanita yang menjalin hubungan dengan Prieto tidak membahayakan keamanan nasional. Namun Prieto melanggar administrasi karena tidak mengikuti aturan Dinas Rahasia untuk melaporkan segala hubungan yang dijalin dengan warga negara asing.

Skandal Cartagena

Barack dan Michelle Obama dalam perlindungan secret agent (Sumber: Commons Wikimedia)

Dinas Rahasia saat itu mendapatkan ekstra pengawasan karena telah menyalahgunakan pekerjaan saat melakukan penjagaan terhadap Presiden AS Barack Obama di Kolombia pada April 2012. Menyusul Skandal Cartagena, agensi tersebut mengeluarkan kode etik yang lebih ketat untuk agen yang bepergian ke luar negeri.

Hal tersebut, termasuk larangan minum saat bertugas, mengunjungi "tempat yang bereputasi buruk" dan membawa orang asing ke kamar hotel. Skandal Cartagena berawal dari sekelompok anggota militer dan agen Dinas Rahasia yang menggelar pesta di Pley Club Cartagena, yang digambarkan sebagai klub penari telanjang kelas atas di Kolombia.

Agen Dinas Rahasia membayar 60 dolar AS kepada masing-masing pemilik klub untuk membawa beberapa wanita ke Hotel Caribe, tempat mereka menginap. Keesokan paginya salah satu wanita menuntut banyak uang dan perselisihan pun terjadi.

ABC News melaporkan para agen menghina pekerjaan wanita itu dan membandingkan pekerjaannya untuk melindungi presiden. Penyelidikan pemerintah menyimpulkan tindakan mereka tidak membahayakan keselamatan presiden.

Meski begitu peristiwa tersebut dinilai memermalukan Dinas Rahasia. Direktur Dinas Rahasia mengeluarkan kode etik yang lebih ketat setelah peristiwa itu.

Juru bicara Dinas Rahasia Edwin Donovan mengatakan mereka melakukan penyelidikan "komprehensif" yang mencakup lebih dari dua ratus wawancara dari semua 135 personel Agen Rahasia setelah kunjungan di Kolombia.

Selain itu mereka juga meminta keterangan pejabat penegak hukum Kolombia, karyawan hotel dan beberapa wanita yang terlibat. Donovan juga mengatakan bahwa ADinas Rahasia melakukan segala hal untuk mengumpulkan informasi.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya