Bosnya Bos Mafia Carlo Gambino Dikubur Peti Mati Seharga 7.000 Dolar dalam Sejarah Hari Ini, 18 Oktober 1976
Carlo Gambino (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 18 Oktober 1976, bos mafia Carlo Gambino dimakamkan. Gambino dimakamkan di New York, Amerika Serikat (AS). Pemimpin mafia AS terkuat ini, meninggal dalam tidurnya di rumahnya pada Jumat 15 Oktober. Diduga ia mengalami serangan jantung. Dia dikubur dalam peti seharga 7.000 dolar AS.

Mengutip BBC, pemakaman hanya bisa dihadiri oleh orang-orang terpilih. Misa diadakan di Gereja Our Lady of Grace di daerah perumahan yang tenang di Brooklyn. Banyak petugas polisi yang berpakaian preman dan agen FBI yang berada di kerumunan orang di luar gereja. Diketahui bahwa saat itu FBI sedang mencari tahu siapa yang mungkin menggantikan Carlo Gambino sebagai kepala keluarga.

Gambino dimakamkan di sebelah makam istrinya Catherine yang meninggal pada 1971. Kematian Gambino telah lama diperkirakan menyusul pasca menderita sakit jantung kronis.

Spekulasi tersebar pasca kematian Gambino adalah tentang sosok yang digadang-gadang menjadi penerusnya yakni Anielio Dellacroce. Ia pernah menantang Gambino untuk memimpin mafia.

Selain itu, ada juga nama Carmino Galente, kepala mafia di New York yang diajukan menjadi pengganti Gambino. Pengganti Gambino mengambil alih pengendalian 1.000 jaringan yang kuat dan dipekerjakan untuk menjalankan kerajaan perjudian, narkotika, dan rentenir yang bernilai jutaan dolar.

Ilustrasi (Sumber: Unsplash)

Siapa Carlo Gambino?

Carlo Gambino lahir di Sisilia pada 1902. Ia lalu pindah ke Amerika pada 1921 dan mulai bergerak di dalam Mafia. Ia menjadi kepala Mafia pada 1957. Pada puncak kekuasaannya, keluarganya dianggap paling berpengaruh di seluruh Amerika.

Mengutip The Mob Museum, Gambino dikenal sebagai sosok yang pendiam, bersahaja, dan memiliki kecerdasan kriminal yang tajam. Ia pernah menjadi seorang pembunuh bayaran saat remaja di Sisilia. Hal itulah yang membuat ia menjadi menjadi Mafia. Ia mengawali karier mafianya saat bekerja untuk sepupu yang terhubung ke faksi gang di New York. Sepupunya dipekerjakan oleh bos gang Salvatore "Toto" D'Aquila.

Ketika D'Aquila dibunuh oleh gangster saingannya Giuseppe "Joe the Boss" Masseria pada 1928, Gambino mengalihkan kesetiaannya kepada Masseria dan melawan Salvatore Maranzano, seorang raja kejahatan yang berasal dari Sisilia yang berbeda dari Masseria dan Gambino. Pada akhir perlawanan, Masseria dan Maranzano hilang, ditembak mati dalam penyergapan, dan Mafia Amerika modern dibentuk.

Gambino kemudian menjadi anggota asli dari salah satu dari lima kelompok kriminal di New York yang ditunjuk oleh La Cosa Nostra, gang kriminal yang dimiliki Vincent Mangano. Pada 1930-an, Gambino dihukum karena menjalankan bisnis minuman keras ilegal dan menjalani hampir dua tahun di penjara. Itulah terakhir kali Gambino menjalani hukuman di balik jeruji besi.

Mangano dan saudaranya, Philip, dibunuh pada hari yang sama pada 1951 atas perintah Albert Anastasia, bawahannya sendiri. Enam tahun kemudian, pada musim gugur 1957, Gambino mengatur pembunuhan Anastasia dan mengambil alih komando keluarga kriminal Anastasia untuk pembunuhan tersebut. Gambino berhasil mengambil posisi Anastasia dan menjadi pemimpin kelompok tersebut selama 19 tahun ke depan yang penuh kesuksesan.

Ilustrasi (Sumber: Unsplash)

Di bawah arahan Gambino selama 19 tahun ke depan sindikat Gambino berkembang ke wilayah dan pemerasan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Gambino berhasil mengambil kendali hampir penuh serikat pekerja di tepi laut New York dan New Jersey, di Bandara JFK dan di industri truk, konstruksi, dan garmen di seluruh Pantai Timur. Gambino mendapat untung besar dari serangkaian penipuan terhadap pekerja kerah putih.

Pihak kepolisian kesulitan untuk melakukan tuduhan apa pun terhadap Gambino. Bahkan setelah rumahnya di bawah pengawasan terus-menerus, FBI tidak dapat memperoleh bukti bahwa Gambino menjalankan berbagai bisnis jahat di AS. Setelah dua tahun pengawasan, Gambino terus bungkam dan menolak menyerah. Selama satu pertemuan tingkat tinggi antara Gambino dan para pemimpin Mafia top lainnya, FBI mencatat bahwa satu-satunya kata yang mereka dengar adalah "kaki katak."

Gambino dicintai oleh anak buahnya dan banyak rekannya di New York dan di seluruh negeri. Dia menjalin ikatan yang kuat dengan bos mafia di New England, New Jersey, New Orleans, Florida, Chicago, California, Pennsylvania dan Detroit, dan di daerah lainnya. Begitu kuat dan ternamanya Gambino, ia dijuluki sebagai bosnya bos mafia.

Tidak seperti bos mafia lainnya yang tewas karena dibunuh, Gambino adalah satu-satunya bos mafia yang tewas karena penyakit. Ia meninggalkan warisan sebagai salah satu pemimpin Mafia paling sukses sepanjang masa.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH HARI INI atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya