JAKARTA - Dua agen Secret Service Amerika Service yang sedang dinas luar negeri terkait dengan kunjungan kerja Presiden Joe Biden ke Asia, dipulangkan setelah seorang dituduh mabuk dan menyerang seorang warga Korea Selatan, sehari sebelum presiden tiba di Seoul, kata para pejabat.
Seorang pejabat polisi Distrik Yongsan mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip 20 Mei, salah satu agen ditangkap pada Kamis dini hari setelah bertengkar karena taksi.
Terpisah, seorang pejabat Amerika Serikat membantah bahwa individu itu ditahan atau ditangkap, hanya mengatakan bahwa dia 'diselidiki' oleh pejabat Korea Selatan.
Pejabat itu mengatakan, agen lain yang terlibat dalam perselisihan itu tidak diselidiki karena melakukan kesalahan.
"Dinas Rahasia mengetahui insiden di luar tugas yang melibatkan dua karyawan yang mungkin merupakan pelanggaran kebijakan potensial," kata Anthony Guglielmi, juru bicara Secret Service.
"Orang-orang itu akan segera dikembalikan ke pos tugas mereka dan ditempatkan pada cuti administratif. Tidak ada dampak pada perjalanan yang akan datang."
Insiden itu terjadi di luar hotel Grand Hyatt, tempat Presiden Biden akan menginap saat ia memulai perjalanannya pada 20-24 Mei ke Korea Selatan dan Jepang. Presiden Biden tiba di Seoul pada Jumat malam.
TV Chosun, penyiar Korea Selatan yang pertama kali melaporkan insiden di Seoul, mengatakan tersangka berusia 30-an dan ditangkap setelah sesama tamu di hotel menelepon polisi.
Pejabat polisi Korea Selatan tidak memberikan nama atau informasi lain tentang tersangka.
BACA JUGA:
Secret Service adalah badan keamanan Amerika Serikat yang menjaga Presiden, Wakil Presiden dan Gedung Putih. Anggota Secret Service secara berkala telah terlibat di masa lalu dalam insiden atas perilaku buruk di luar negeri.
Pada 2012, 11 agen Secret Service dipulangkan dari Kolombia karena dugaan 'pelanggaran' yang melibatkan perselisihan dengan pelacur, sebelum kunjungan Presiden Barack Obama saat itu.