YOGYAKARTA – Penyebab BAB keluar tetesan darah tapi tidak sakit cukup bervariasi, tetapi umumnya kondisi ini disebabkan oleh wasir atau ambien.
Di dalam dunia kedokteran, buang air besar (BAB) berdarah disebut melaena, melena, tarry stools, black feces, black stools, dark feces, black tarry stool. Disebut demikian karena memang feses yang keluar bercampur darah sehingga berwarna gelap atau hitam. Sedangkan BAB berdarah dengan warna merah terang disebut hematochezia.
Munculnya tetesan darah saat buang air besar tidak selalu dibarengi dengan rasa sakit atau nyeri. Meski begitu, hal ini tidak boleh dianggap sepele lantaran bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab BAB Keluar Tetesan Darah Tapi tidak Sakit
Dihimpun dari berbagai sumber, penyebab Bab keluar tetesan darah tapi tidak sakit cukup beragam, antara lain:
- Wasir
Menyadur Healthline, wasir menjadi penyebab paling umum BAB berdarah tanpa disertai rasa sakit.
Wasir merupakan sebuah kondisi di mana pembuluh darah di rektum atau anus membengkak dan menonjol ke dalam kulit.
Pembuluh darah yang meradang di sekitar rektum sangat rentan pecah, terlebih jika mendapatkan tekanan yang besar, seperti mengejan terlalu keras atau duduk terlalu lama di toilet. Kondisi ini dapat membuat darah menetes melalui rektum dan bercampur dengan tinja.
- Polip usus
Dikutip dari AI-Care, polip usus merupakan benjolan kecil yang tumbuh lapisan usus besar (kolon atau rektum).
Salah satu gejala polip usus adalah feses berubah warna karena bercampur dengan darah sehingga warnanya kehitaman atau bergaris merah. Meski begitu, polip biasanya tidak menimbulkan rasa sakit saat buang air besar.
- Fisura ani
Fisura ani juga termasuk penyebab BAB keluar tetesan darah tapi tidak sakit. Fisura ani adalah sebuah kondisi ketika terjadi robekan pada dinding anus sehingga dapat menimbulkan perdarahan saat BAB.
Fisura ani dapat terjadi ketika seserang mengeluarkan feses yang berukuran besar dan keras. Penyakit ini uumumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.
- Konsumsi makanan pedas
Makanan pedas yang terbuat dari cabai umumnya mengandung senyawa pembawa panas bernama capsaicin. Ketika masuk ke dalam saluran pencernaan, capsaicin akan memicu reseptor panas di tubuh, menimbulkan sensasi terbakar dari mulut hingga rektum.
Bagi sebagian orang, mengonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan diare. Selain itu, tergantung tingkat keparahannya, feses bisa menyebabkan robekan jaringan di dinding anus sehingga keluar tetesan darah saat BAB.
Pada kondisi ini, bisanya darah yang keluar tidak banyak dan luka akan sembuh dengan sendirinya.
BACA JUGA:
- Efek samping obat-obatan
BAB berdarah juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin dosis rendah yang digunakan dalam jangka panjang.
Selain itu, penggunaan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dalam jangka panjang, seperti ibu profen juga berpotensi menimbulkan BAB berdarah atau bertekstur cair dan lengket.
Jika efek samping tersebut muncul, segera hentikan pengunaan obat-obatan tersebut dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Cara Mengatasi BAB Keluar Tetesan Darah tapi Tidak Sakit
Jika BAB keluar tetesan darah tapi tidak sakit, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejala tersebut, antara lain:
- Bergerak atau bangun setidaknya sekali dalam satu jam untuk mengurangi tekanan pada tubuh bagian bawah akibat duduk.
- Mengoleskan salep atau krim untuk mengurangi peradangan pembuluh darah di area rektum.
- Hindari mengejan saat buang air besar.
- Minum banyak air putih agar feses tidak keras sehingga lebih mudah keluar melalui anus.
- Konsumsi makanan tinggi serat agar feses menjaadi lebih lunak dan BAB lebih lancar.
Demikian informasi tentang penyebab BAB keluar tetesan darah tapi tidak sakit. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.