Bagikan:

YOGYAKARTA - Bintik-bintik merah pada kulit bisa sering disalah persepsikan antara alergi atau penyakit campa. Nah karena itu kali ini kita akan membahas terkait perbedaan campak dan alergi. Seperti apa? Simak sampai selesai, ya!

Kebanyakan orang tak bisa mendiagnosanya dikarenakan memiliki gejala yang serupa. Padahal, antara keduanya jelas-jelas merupakan kondisi yang berbeda.

Dari segi gejala meskipun mirip, terdapat beberapa ciri yang berbeda dari campak dan alergi. Selain itu, penyebab dari kedua kondisi ini pun juga berbeda. Apabila campak terkena akibat virus yang bisa menular, maka alergi tidak akan menular.

Perbedaan Campak dan Alergi

Dari Gejalanya

Campak serta alergi mempunyai perbedaan dalam banyak hal, terutama gejalanya. Ciri serta gejala campak timbul sekitar 10 sampai 14 hari sehabis terpapar virus. Tanda serta gejala campak umumnya meliputi:

  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Peradangan mata (konjungtivitis).
  • Demam.
  • Batuk kering.
  • Bintik putih kecil dengan bagian tengah putih kebiruan dengan bercak merah di rongga mulut (bintik koplik).
  • Ruam kulit berbentuk bercak besar serta rata.

Sedangkan itu, gejala gejala reaksi alergi bisa bermacam-macam dari ringan sampai parah. Bila kalian terpapar alergen buat pertama kalinya, gejala bisa jadi ringan.Gejala-gejala ini dapat menjadi lebih buruk bila berulang kali berkontak dengan alergen.

Gejala reaksi alergi ringan dapat meliputi:

  • Gatal-gatal, ataupun bercak-bercak merah gatal pada kulit.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Rhinitis alergi, yang bisa menimbulkan gejala semacam hidung tersumbat ataupun bersin.
  • Tenggorokan gatal.
  • Mata berair ataupun gatal.

Sedangkan itu, respon alergi yang parah (umumnya terhadap makanan, sengatan serangga, serta obat-obatan) bisa menimbulkan indikasi berikut:

  • Kecemasan.
  • Palpitasi jantung.
  • Muka memerah.
  • Pembengkakan wajah, mata, ataupun lidah.
  • Pusing ataupun vertigo.
  • Kelemahan.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kram ataupun nyeri perut.
  • Diare.
  • Mual ataupun muntah.
  • Nyeri ataupun sesak di dada.
  • Kesulitan menelan.
  • Susah bernapas.
  • Mengi.

Dari pemaparan tadi, walaupun gejalanya mirip, perbedaan campak serta alergi sebenarnya cukup jelas. Terutama kemunculan gejalanya. Bila gejala alergi bisa timbul lekas sehabis berkontak dengan alergen, indikasi campak perlu waktu beberapa hari sampai timbul.

Perbedaan Penyebab Campak dan Alergi

Tidak hanya dari segi gejala, campak serta alergi pula mempunyai perbedaan dalam perihal penyebab. Apa saja perbedaannya?

I. Penyebab Campak

Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Penyebabnya merupakan virus yang ditemui di hidung serta tenggorokan anak ataupun orang dewasa yang terinfeksi.

Pada saat pengidap campak batuk, bersin, ataupun berbicara, tetesan infeksi menyebar ke udara, di mana orang lain bisa menghirupnya. Tetesan infeksi bisa bertahan di udara selama sekitar satu jam.

Tetesan peradangan pula bisa mendarat di permukaan, di mana mereka bisa hidup serta menyebar selama beberapa jam. Kalian dapat tertular virus campak pada saat memasukkan jari ke dalam mulut ataupun hidung atau mengucek mata sehabis memegang permukaan yang terinfeksi. Berita baiknya, penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi campak.

II. Penyebab alergi

Bila campak terjadi akibat virus, alasan pasti alergi berkembang tidak jelas, namun beberapa zat biasanya menimbulkan respon alergi. Orang yang mempunyai alergi umumnya alergi terhadap satu ataupun lebih hal berikut:

  • Obat-obatan tertentu, semacam penisilin serta aspirin.
  • Tanaman tertentu.
  • Serbuk sari.
  • Tungau debu.
  • Bulu hewan peliharaan, semacam jenis dari kucing ataupun anjing.
  • Sengatan lebah ataupun gigitan serangga lain.
  • Makanan tertentu, termasuk kacang-kacangan serta kerang.

Cara Mencegah Campak dan Alergi

Pemicu campak serta alergi yang berbeda, pasti saja upaya pencegahannya pula tidak sama. Seperti apa cara mencegah campak dan alergi?

I. Pencegahan Campak

  1. Memperoleh vaksinasi merupakan metode terbaik buat melindungi diri dari infeksi serta penularan terhadap campak.
  2. Vaksin campak ialah vaksinasi rutin yang diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Vaksin campak umumnya diberikan dalam 2 dosis.
  3. Anak-anak disarankan buat memperoleh dosis pertama saat berumur 12 sampai 15 bulan serta dosis kedua saat berumur 4 sampai 6 tahun.
  4. Vaksin campak ialah vaksin campuran yang juga melindungi terhadap penyakit gondongan serta rubella (vaksin MMR) ataupun penyakit gondongan, rubella, serta varicella (vaksin MMRV).

Selain itu baca juga: “Campak pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya”.

II. Pencegahan Alergi

Cara mencegah alergi lebih kompleks mengingat penyebabnya lebih variatif. Apalagi jenis alergi pula banyak.

Beberapa tindakan pencegahan alergi yang bisa kalian lakukan, yaitu:

  1. Menghindari alergen.
  2. Minum obat bisa membantu buat mengelola gejala.
  3. Bila kalian berisiko alami anafilaksis, senantiasa membawa injektor otomatis epinefrin. Epinefrin merupakan salah satunya pengobatan buat reaksi alergi yang parah. Ini cuma ada lewat resep dari dokter.
  4. Membuat catatan, kapan gejala timbul, serta apa yang dapat menolong mengatasinya.

Seperti itu ulasan mengenai perbedaan gejala, penyebab, dan langkah pencegahan campak serta alergi. Ingat, anak-anak merupakan kelompok umur yang rentan terinfeksi campak. Seperti itu sebabnya, Pentingnya Pemberian Vaksin Campak pada Anak.

Jadi setelah mengetahui perbedaan campak dan alergi, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!