YOGYAKARTA - Pernahkan Anda mengalami BAB berdarah yang ditandai dengan adanya darah pada feses atau tinja? Kondisi tersebut bisa menandakan suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Lantas apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri?
Adanya darah pada feses saat buang air besar tidak selalu menimbulkan penyakit bagi yang mengalaminya. Namun perlu diwaspadai juga bahwa kondisi tersebut juga bisa menunjukkan masalah yang lebih serius.
Ketika tahu ada darah di tinja atau feses, tentunya Anda merasa khawatir dan bingung apa yang sedang dialami. Untuk bisa menanganinya dengan tepat, Anda perlu tahu penyebab BAB berdarah yang ikut keluar di kotoran atau tinja Anda.
Apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri?
Sebenarnya, ada kondisi dimana darah yang keluar dari dubur atau tinja dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ada pula keluarnya darah tersebut sebagai tanda Anda sedang mengalami masalah kesehatan yang perlu segera ditangani.
Berikut ini beberapa kondisi BAB berdarah yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus melakukan pengobatan medis:
Fisura ani
Fisura ani adalah luka kecil atau robekan pada lapisan mukosa tipis di area dalam anus. Kondisi ini sering terjadi akibat gesekan antara otot anus dan tinja yang berukuran besar atau memiliki tekstur keras dan kering saat buang air besar (BAB).
Tinja yang keras dan berukuran besar biasanya disebabkan oleh konstipasi atau sembelit. Sebagian besar kasus fisura ani dapat sembuh tanpa memerlukan pengobatan. Oleh karena itu, jika BAB berdarah disebabkan oleh fisura ani maka kondisi ini biasanya dapat pulih dengan sendirinya.
Gastroenteritis
Gastroenteritis merupakan penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan diare berdarah dan muntah. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh keracunan makanan. Infeksi bakteri menjadi faktor utama yang menyebabkan BAB berdarah pada penderita gastroenteritis.
Penyakit ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu. Seiring pulihnya gejala, BAB berdarah yang dialami juga biasanya akan hilang secara alami.
Wasir stadium I
Stadium ini menunjukkan kondisi wasir yang masih tergolong ringan. Gejalanya tidak terlalu tampak karena pembengkakan pembuluh darah pada bantalan anus terjadi di bagian dalam dan tidak sampai keluar melalui lubang dubur.
Namun kondisi ini dapat menyebabkan buang air besar disertai darah. Hal ini disebabkan oleh penumpukan dan pembengkakan darah pada pembuluh darah. Jika ambeien masih berada pada tahap stadium I, biasanya gejalanya tidak terlalu berat.
Angiodisplasia
Angiodisplasia adalah kelainan pada pembuluh darah di saluran pencernaan yang menyebabkan penyempitan dan pembengkakan pembuluh darah. Pembengkakan ini dapat memicu perdarahan, sehingga darah mungkin terlihat saat buang air besar. Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Kondisi ini lebih sering dialami oleh lansia karena kerapuhan pembuluh darah yang meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko dari beberapa penyakit, perdarahan saat BAB akibat angiodisplasia umumnya tidak disertai rasa nyeri.
Kondisi yang menyebabkan BAB berdarah harus diobati segera
Meski ada beberapa kondisi BAB berdarah yang dapat sembuh dengan sendirinya, namun Anda juga perlu waspada dengan penyakit tertentu. Pasalnya, beberapa kasus BAB berdarah mengindikasikan seseorang sedang mengalami penyakit atau masalah kesehatan yang memerlukan pengobatan medis.
Berikut ini beberapa penyakit BAB berdarah yang perlu segera disembuhkan:
Polip usus besar
Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam tubuh. Jika polip muncul di kolon atau usus besar, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pada rektum. Gesekan antara polip usus dan jaringan normal di sekitarnya dapat menyebabkan pengelupasan jaringan yang kemudian memicu perdarahan dan munculnya darah saat buang air besar.
Kondisi ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Penanganannya memerlukan tindakan medis, seperti operasi untuk mengangkat polip atau prosedur kolektomi untuk mengangkat sebagian usus besar.
Kanker kolorektal atau usus besar
Kanker merupakan pertumbuhan jaringan abnormal yang dapat mengganggu fungsi organ di sekitarnya karena sel-sel kanker berkembang tanpa terkendali. Salah satu tanda kanker kolorektal yang dapat dikenali adalah tinja berwarna kehitaman yang disertai darah.
Pengobatan kanker usus besar sangat penting bukan hanya untuk mengatasi perdarahan saat buang air besar, tetapi juga untuk menghancurkan sel-sel ganas dan mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya.
Penyakit terkait divertikula
Divertikula adalah kantong abnormal yang terbentuk di bagian bawah usus. Jika kantong ini mengalami infeksi atau peradangan, kondisi tersebut disebut divertikulitis. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan buang air besar berdarah dan rasa nyeri yang intens. Penanganan sering kali memerlukan tindakan operasi.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Surgery pada tahun 2011 menunjukkan bahwa konsumsi antibiotik selama empat hari dapat efektif dalam mengatasi infeksi dan peradangan akibat divertikulitis.
Wasir stadium III dan IV
Stadium III dan IV wasir menunjukkan tingkat keparahan yang lebih serius. Pada stadium III, pengidap mengalami buang air besar berdarah disertai dengan bantalan anus yang keluar saat beraktivitas dan perlu dimasukkan kembali secara manual menggunakan jari.
BACA JUGA:
Sementara itu pada stadium IV, gejala yang muncul meliputi keluarnya tinja berdarah disertai bantalan anus yang tidak dapat dikembalikan ke dalam meskipun sudah didorong. Penanganan khusus diperlukan untuk memutus aliran darah ke area yang membengkak, sehingga pembengkakan pada pembuluh darah di anus dapat dihentikan.
Demikianlah penjelasan mengenai apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri. Ada beberapa kondisi keluarnya darah saat BAB atau di tinja Anda dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ada juga kondisi yang perlu pengobatan atau penanganan medis lebih lanjut. Baca juga penyebab BAB keluar tetesan darah tapi tidak sakit.