Bagikan:

JAKARTA - Anda mungkin berpikir kalau hidrasi hanya perlu dilakukan oleh orang-orang dengan kulit kering atau dehidrasi. Tapi sebenarnya, menghidrasi kulit itu sama halnya dengan menghidrasi tubuh. Tubuh membutuhkan hidrasi agar terlihat dan terasa sehat, pun begitu juga dengan kulit. Namun, apa sebenarnya hidrasi itu? Apakah sama dengan pelembap? Berikut ulasan perbedaannya.

Hydrator vs. pelembab: Apa bedanya?

Secara ilmiah, pelembap adalah istilah umum untuk melembabkan kulit dengan

  • emollients (lemak dan minyak)
  • squalene (minyak)
  • humectant
  • oklusif

Namun, dalam dunia pemasaran dan dunia tempat membeli produk, terminologi tersebut telah mengalami perubahan.

“[Hydrator dan pelembap] adalah istilah pemasaran dan dapat didefinisikan oleh merek sesuai keinginan mereka,” kata Perry Romanowski, ahli kimia kosmetik dan salah satu pendiri The Beauty Brains.

Meski tidak ada standar baku mendefinisikan hydrator dan pelembap, sebagian besar merek menggunakan istilah ini untuk membedakan cara kulit mendapatkan kelembapan yang dibutuhkannya. Istilah teknisnya adalah oklusif, yang mungkin Anda lihat diberi label sebagai pelembap dan hydrator (humektan).

“Pelembap … adalah bahan berbasis minyak, termasuk agen oklusif, seperti petrolatum atau minyak mineral, dan emolien seperti ester dan minyak tumbuhan. Mereka bekerja dengan menciptakan segel pada permukaan kulit yang mencegah air keluar. Mereka juga membuat kulit terasa lebih halus dan tidak terlalu kering,” kata Romanowski dikutip Healthline, Jumat, 9 Agustus.

“Hydrator merupakan bahan yang disebut humektan, seperti gliserin atau asam hialuronat, yang menyerap air dari atmosfer atau kulit dan menahannya di kulit,” lanjut Romanowski.

Penting menyadari bahwa keduanya bekerja sangat berbeda karena apa yang Anda pilih dapat membuat atau merusak kesehatan kulit. Tujuan akhirnya mungkin sama yaitu kulit yang lebih terhidrasi, tetapi cara untuk mencapainya bergantung pada jenis kulit Anda.

Mana yang terbaik untuk jenis kulit Anda?

Ada banyak sekali produk berbeda di pasaran, mulai dari balm, minyak, krim, gel, salep, hingga pelembap tetapi kenyataannya, sebagian besar memiliki fungsi yang sama.

“Kebanyakan losion kulit mengandung bahan oklusif dan emolien serta bahan humektan, jadi keduanya melembapkan dan menghidrasi secara bersamaan,” kata Romanowski.

“Bentuk produk seperti gel atau krim tidak terlalu memengaruhi kinerja produk. Bahan-bahannyalah yang penting. Bentuknya hanya memberi sensasi saat mengaplikasikan bahan-bahan tersebut.”

Karena itu sebelum membeli diwajibkan membaca terlebih dahulu bahan-bahannya. Terkadang kulit Anda mungkin lebih baik menggunakan hydrator atau pelembab, bukan keduanya. Dengan mempelajari secara tepat bagaimana produk menyerap di kulit, Anda sudah memaksimalkan cara mendapatkan kulit terhidrasi.

Kulit kering, coba pelembap yang lebih kental

Jika kulit secara alami kering dan cenderung mengelupas, Anda perlu pelembab untuk menciptakan lapisan pelindung di permukaan kulit guna mengunci kelembapan. Pelembap yang kental dan emolien akan membantu mencegah air meninggalkan kulit. Serta dengan formula tepat, akan memberikan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan kulit agar tetap sehat.

“Jika kulit benar-benar kering, gunakan petroleum jelly atau petrolatum. sebab bahan oklusif yang mengandung petrolatum bekerja paling baik," kata Romanowski.

"Namun, jika enggan menggunakan  petrolatum, shea butter, minyak kanola, minyak jojoba, minyak kelapa, atau minyak kedelai dapat digunakan. Meski petrolatum tetap yang terbaik." 

Kulit dehidrasi, coba serum yang menghidrasi

Jika kulit mengalami dehidrasi, Anda perlu secara aktif menambahkan kembali air ke dalam kulit. Carilah serum dengan kandungan asam hialuronat. Ini mampu mempertahankan 1.000 kali berat air dan akan menambahkan dosis hidrasi yang sehat kembali ke dalam kulit.

Kulit berminyak, coba hydrator dan pelembap berbahan dasar air

Memiliki kulit berminyak, bukan berarti tidak mengalami dehidrasi. Jika kulit mengalami dehidrasi, hal ini justru dapat memperburuk masalah kulit. Orang dengan kulit berminyak seringkali memiliki fungsi penghalang yang terganggu, membuat kulit sulit mempertahankan kelembapan. Saat kelembapan hilang, kulit jadi dehidrasi, sehingga akan memproduksi lebih banyak minyak. 

Cara mengatasinya dengan memberikan kulit hidrasi dan kelembapan yang dibutuhkan. Carilah produk hidrasi dan pelembap berbahan dasar air dan non komedogenik. Produk ini akan terasa lebih ringan di kulit dan tidak akan menyumbat pori-pori.

Sebagai kesimpulan, tidak ada salahnya menggunakan hydrator dan pelembap. Cukup gunakan humektan seperti asam hialuronat terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan produk berbahan dasar minyak untuk mengunci kelembapannya.

Kalau tak mau ribet, cari produk yang memiliki kedua fungsi tersebut. Masker wajah adalah pilihan tepat mendapatkan manfaat ganda, yaitu menghidrasi dan melembapkan kulit dengan satu produk.