Bagikan:

JAKARTA - Faktor stres dan transisi dalam hidup, seperti perubahan pekerjaan, masalah keuangan, atau tantangan kesehatan mental. Dapat mengganggu hubungan yang paling bahagia sekalipun.

Empati dan pengertian kedua belah pihak biasanya dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit dalam hubungan. Guna mengatasi tantangan hidup secara efektif sebagai sebuah tim. Pasangan dapat fokus pada pengembangan gaya komunikasi sehat dan mengadopsi cara-cara yang lebih efektif menyelesaikan konflik.

Kenali konflik dan validasi perasaan masing-masing

Selama masa-masa sulit, penting memberi ruang bagi rasa duka, kecemasan, dan kesedihan satu sama lain sambil juga bersikap proaktif dalam mencari solusi. Ini bisa terlihat seperti memvalidasi perasaan pasangan dan memberinya dukungan emosional.

Daripada menghindari konflik, sebaiknya bicarakan masalah yang dihadapi bersama. Anda mungkin tergoda menyembunyikan masalah. Namun, menghindari konflik justru dapat sebabkan perpecahan dan kebencian jangka panjang.

Memahami kebutuhan emosional satu sama lain penting untuk menyelesaikan konflik. Itu juga dapat meningkatkan keintiman. Bisa jadi, Anda justru merasa lebih aman bersikap transparan dengan pasangan ketika tahu kalau pasangan selalu mendengar, melihat, dan mendukung Anda.

Merayakan hal baik bersama

Ketika konflik muncul, mudah untuk berfokus pada hal-hal negatif. Namun penelitian yang dikutip dari Psych Central, Rabu, 24 Juli menunjukkan bahwa merayakan kabar atau hal baik bersama dapat memperkuat ikatan hubungan. Ketika pasangan memberi tahu Anda tentang hal baik yang terjadi, menanggapinya dengan gembira, antusias, dan tertarik dapat meningkatkan kesejahteraan Anda berdua. Gaya komunikasi ini juga dapat meningkatkan kepuasan hubungan, baik saat Anda berbagi kabar baik atau sedang berkonflik dengan pasangan.

Merayakan kemenangan atau hal baik yang terjadi satu sama lain dapat memberikan penyangga emosional selama masa-masa sulit. Pertimbangkan menjadikannya praktik sehari-hari untuk mengekspresikan kegembiraan dan minat yang tulus terhadap tujuan dan pencapaian satu sama lain.

Dekati masalah sebagai sebuah tim

Mengatasi kesulitan hidup sering kali berarti berupaya mencapai tujuan bersama dengan pola pikir “kita menghadapinya bersama-sama.” Anda mungkin tidak setuju dalam segala hal dan mungkin perlu membuat beberapa kompromi jika ingin melanjutkan masa depan bersama. Namun, mengetahui bahwa saling mendukung selama perubahan hidup dapat menjadi solusi ampuh untuk melewati masa sulit bersama. Menuliskan daftar masalah yang saat ini Anda hadapi dan bertukar pikiran tentang solusi yang mungkin dilakukan bersama pasangan dapat membantu.

Pikirkan kembali tujuan hubungan

Masa stres terkadang hadir agar Anda dan pasangan mengevaluasi ulang hubungan. Bisa jadi ini saatnya memikirkan tujuan pribadi Anda dan tujuan bersama sebagai pasangan.

Saat mempertimbangkan hubungan dan tujuan Anda, coba tanyakan:

  • Apakah kita menghadapi konflik dengan cara yang sehat – atau menghindari konflik?
  • Nilai inti dan tujuan mana yang selaras — dan mana yang tidak?
  • Apakah gaya komunikasi kita masih perlu diperbaiki?
  • Teknik komunikasi apa yang berhasil bagi kita di masa lalu?

Meski menyakitkan, tidak semua hubungan bisa melewati masa-masa sulit. Kedua pasangan harus proaktif dan berupaya membuat hubungan berhasil.

Jika yakin hubungan Anda lebih banyak merugikan daripada menyenangkan, atau mengandung ketidakcocokan mendasar yang tidak dapat diatasi. Mungkin inilah saatnya mengevaluasi kembali hubungan Anda.

Namun jika Anda dan pasangan sama-sama bersedia mengembangkan alat emosional untuk memperbaiki hubungan, Anda sudah setengah jalan menuju tujuan.

Solusi dapat dicapai jika kedua pasangan:

  • berempati terhadap kebutuhan satu sama lain
  • berbagi nilai-nilai inti
  • berdedikasi untuk menangani tantangan hidup sebagai sebuah tim

Terkadang, pasangan mendapati diri berada dalam situasi sulit yang dirasa tidak siap untuk menghadapinya sendirian. Menghubungi konselor pasangan dapat membuat perbedaan besar di saat-saat stres, kehilangan, atau trauma hebat.