JAKARTA - Grup K-pop perempuan (G)I-DLE menjadi perbincangan dengan penampilan mereka baru-baru ini. Saat ini, mereka sedang mempromosikan album terbaru mereka, I SWAY dengan trek utama, Klaxon.
Pekan lalu, mereka tampil di acara musik Music Bank dan mendapat kritik negatif karena pakaian yang mereka kenakan. Mereka menggunakan logo Palang Merah Korea di pakaian mereka yang dianggap berpotensi menseksualisasi dan melanggar aturan Korea.
Penggunaan logo Palang Merah di kostum mereka diduga bahwa agensi belum meminta izin kepada pihak otoritas. Berdasarkan aturan Korea, pengggunaan emblem Palang Merah Korea tanpa izin secara pihak internasional akan didenda 10 juta won atau setara Rp116 juta.
Merespons dugaan tersebut, agensi (G)I-DLE buka suara mengenai kontroversi tersebut dan mereka mengaku sudah menghubungi pihak Palang Merah Korea.
BACA JUGA:
“Halo, ini Cube Entertainment. Kami menulis untuk membahas isu terkait pakaian panggung (G)I-DLE ketika mereka tampil Klaxon di Music Bank pada 19 Juli,” kata agensi (G)I-DLE melalui cuitan mereka di X.
“Kami mengetahui ada masalah dengan kostum dan menghubungi Palang Merah Korea untuk minta maaf. Kami aktif berdiskusi untuk menghindari masalah dan mengambil tindak lanjut,” lanjutnya.
Pihak agensi juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak terkait yang merasa dirugikan dengan kejadian ini.
“Kami ingin memberi permintaan maaf untuk seluruh pihak yang terdampak dengan masalah ini,” kata pihak agensi.
“Kami akan selalu bersyukur untuk rasa dukungan dan ketertarikan dari seluruh penggemar untuk (G)I-DLE. Terima kasih,” tutup agensi.