JAKARTA - Nama perias artis Wanda Harra jadi sorotan publik setelah ketahuan datang ke sebuah kajian dengan menggunakan hijab dan juga cadar. Kejadian ini mendapat banyak hujatan dari warganet yang melihat, bahkan ada yang langsung bertanya kepada Ummi Pipik terkait tanggapannya soal ini.
"Umi gimana tanggapannya tentang seorang fashion stylist terkenal yang dating ke kajian duduk di tempat akhwat (Wanita) memakai cadar padahal dia Ikhwan (laki-laki) dan teman-teman tidak menegurnya," tulis @fnn*** dikutip VOI dari kolom komentar unggahan @_ummi_pipik_, Senin, 22 Juli.
Melihat hal ini, Ummi Pipik mencoba menjelaskan terkait kemuliaan cadar dalam Islam yang di mana dikatakan oleh Ummi Pipik bahwa cadar harus digunakan untuk hal-hal yang baik.
"Cadar adalah pakaiannya Sayyidah Fatima, pakaian kemuliaan wanita-wanita mulia yang tidak sepantasnya digunakan untuk hal yang tidak baik. Saya pun pribadi menggunakan cadar bukan berarti diri saya baik atau saya saliha, bahkan dijamin masuk surga juga belum," jawab Umi Pipik.
Tidak bermaksud untuk menasihati orang lain terkait cara berpakaian, Ummi Pipik menegaskan kalau ia hanya mengingatkan agar menggunakan cadar sesuai dengan fungsinya.
"Saya masih jauh dari saliha dan tidak merasa lebih baik dari orang lain, tapi saya mengimbau buat siapa pun jangan gunakan pakaian kemuliaan Sayyidah Fatimah ini dengan hal yang tidak baik, semoga Allah berikan hidayah!" pungkasnya.
Selain memberikan penjelasan mengenai penggunaan cadar dalam Islam, diunggahan lainnya, Ummi Pipik menyampaikan pesan bijak untuk tidak berprasangka buruk.
BACA JUGA:
Ia mengakui bahwa perbuatan tersebut memang salah, tapi dengan datangnya pria tersebut ke kajian, memungkinkan untuk dirinya mendapatkan hidayah.
"Nasehat diri (walaupun tidak dibenarkan, jelas salah, tapi baik sangka saja semoga menuntut ilmunya menjadi hidayah untuknya, kembali kepada syariat yang sudah di tetapkan Allah ta'ala)," ungkapnya.
Selanjutnya, Ummi Pipik juga mengingatkan agar sesama umat muslim untuk tetap saling merangkul, jangan membenci dengan menghujat serta tetap saling mengingatkan dan mendoakan yang terbaik.
"(Jangan benci orangnya karena dia juga hamba Allah , tapi bencilah dengan apa yang dilakukanya, dengan mengingatkan yang baik, mendoakan dan merangkulnya, karena dakwah bukan memukul tapi merangkul)," tandasnya.