Bagikan:

YOGYAKARTA - Terjadinya siang dan malam tidak berlangsung dalam waktu yang sama di semua belahan bumi. Ketika sebagian dunia mengalami terang, sebagian belahan bumi lainnya dalam kondisi gelap. Fenomena ini dipelajari dalam ilmu sains. 

Ketika mempelajari tentang ilmu sains, seringkali ada siswa yang bertanya mengapa ada daerah di bumi yang gelap? Fenomena gelap dan terang pada bumi ini berhubungan dengan sisten tata surya. Lantas bagaimana penjelasannya secara ilmiah?

Mengapa Ada Daerah yang Gelap dan Terang di Bumi?

Fenomena alam yang terjadi di dunia ini bukanlah tanpa alasan. Semua yang terjadi memuat hukum alam dan terjadi secara berkaitan dengan fenoma atau keadaan alam lainnya. Termasuk adanya darerah yang terang dan gelap di bumi. 

Pada dasarnya, sebagian Bumi mengalami kondisi gelap karena bagian tersebut sedang membelakangi matahari. Jadi di belahan bumi tersebut tidak mendapat sinar cahaya. Sementara bagian bumi yang terang terjadi karena berada menghadap matahari, sehingga mendapatkan pancaran cahaya. 

Ada beberapa penjelasan mengapa bumi mengalami terang dan gelap:.

Rotasi Bumi

Perubahan antara kondisi gelap dan terang, atau malam dan siang, disebabkan oleh rotasi Bumi. Menurut buku "Panduan Belajar dan Evaluasi IPA" oleh Neti Lim dkk, rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.

Selain mengelilingi matahari, Bumi juga berputar pada porosnya sendiri. Perputaran bumi ini disebut rotasi. Akibat dari rotasi ini, bagian-bagian Bumi secara bergantian menghadap dan menjauhi matahari.

Untuk menyelesaikan satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Hitungan waktu rotasi bumi ini biasanya dibulatkan menjadi 24 jam. Arah rotasi Bumi selalu konstan dari barat ke timur.

Rotasi ini menyebabkan pergantian siang dan malam secara terus-menerus setiap harinya. Siang hari terjadi di bagian Bumi yang terkena sinar matahari, sementara malam hari terjadi di bagian Bumi yang tidak terkena sinar matahari.

Ketika suatu daerah menghadap matahari, daerah tersebut mengalami kondisi terang (siang hari) yang dimulai dengan terbitnya matahari di pagi hari. Sebaliknya, ketika suatu daerah menjauhi matahari, daerah tersebut mengalami kondisi gelap (malam hari) yang dimulai dengan terbenamnya matahari.

Revolusi Bumi

Selain rotasi Bumi, revolusi Bumi juga mempengaruhi perubahan antara daerah gelap dan terang. Dalam buku "IPA Kelas X" oleh Tia Mutiara dan rekan-rekan, revolusi Bumi dijelaskan sebagai peredaran Bumi mengelilingi matahari. 

Satu periode revolusi Bumi berlangsung selama 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik, atau satu tahun Masehi. Dampak dari revolusi Bumi adalah pergerakan matahari yang tidak hanya beredar di sekitar garis khatulistiwa, tetapi juga bergeser ke utara dan selatan. Akibatnya, durasi siang dan malam di berbagai wilayah menjadi berubah-ubah.

Bumi berputar dari barat ke timur, sehingga menyebabkan pergantian siang dan malam. Ketika kutub utara menghadap matahari, wilayah seperti Inggris akan mengalami hari yang lebih panjang, dan sebaliknya.

Fenomena ini terjadi karena Bumi memiliki bagian yang menghadap matahari dan bagian yang membelakangi matahari. Oleh karena itu, selalu ada daerah yang mengalami terang dan gelap secara bersamaan.

Demikianlah penjelasan mengapa ada daerah di bumi yang gelap. Perubahan siang dan malam di daerah-daerah di Bumi terjadi karena rotasi dan revolusi Bumi. Penjelasan sains di atas sangat penting sebagai wawasan, khususnya bagi para pelajar. Baca juga proses terjadinya gerhana matahari total.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.