JAKARTA – Kehamilan dapat terjadi jika masih dalam masa subur atau ovarium memproduksi ovum. Produksi sel telur atau ovum ini masih terjadi hingga berhenti di fase menopause pada wanita. Di Indonesia sendiri rata-rata wanita mengalami menopause usia 46 hingga 54 tahun.
Sebelum menopause, estrogen dan progesterone diproduksi aktif sehingga dikatakan subur. Namun, apakah hamil di usia 40 tahun tergolong aman untuk ibu dan janin? Ketahui fakta lengkap berikut di bawah ini.
Kemungkinan hamil lebih kecil
Pada tahun 2019, Center for Disease Control and Prevention melaporkan bahwa angka melahirkan untuk wanita di bawah 40 tahun telah menurun selama bertahun-tahun. Tetapi angka melahirkan di usia awal 40 tahun meningkat sebesar 3 persen setiap tahun terhitung dari 1982.
Risiko yang terjadi memang tidak bisa dipukul rata sebab kondisi kesehatan setiap wanita berbeda-beda. Kehamilan geriatri atau kehamilan pada wanita di atas 35 tahun perlu didampingi oleh ahli.
Di lain sisi, menurut American College of Obstetricians and Gynecologist kesuburan wanita mulai turun sejak usia 32 tahun dan hamil di usia 35 disebut dengan ‘usia ibu lanjut’. Kehamilan di usia 37 butuh perawatan khusus dan lagi pada usia 44 kemungkinan mengalami kehamilan mendekati nol.
BACA JUGA:
Selain kehamilan natural, Dr. Jane van Dis, MD., seorang dokter kandungan mengatakan bahwa ada teknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro yang dapat membantu beberapa pasangan yang melewati usia-usia ‘subur’.
Fertilisasi in vitro berdasarkan laporan CDC, pada usia 35 tahun sebesar 36 persen untuk berhasil. Sedangkan untuk usia antara 38 dan 40 tahun keberhasilan sebesar 22 persen. Untuk usia di atas 40 tahun hanya memiliki tingkat keberhasilan 6 persen.
Risiko keguguran sangat besar
Tidak ada yang menginginkan terjadi satu hal yang buruk. Tetapi berdasarkan amatan ilmiah dan laporan dari ahli kandungan, wanita berusia antara 40 hingga 44 tahun memiliki peluang 33 persen mengalami keguguran.
Meskipun perkiraan dapat bervariasi ada kemungkinan persentase tersebut disebabkan oleh kondisi lain diluar fertilitas, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gestasional. Fakta lainnya, 100.000 wanita di Amerika melahirkan di usia 40 tahun, bahkan selebritis seperti Halle Berry melahirkan di usia 46 tahun.
Risiko mengalami preeklamsia
Dilansir dari The New York Times, Rabu, 17 Maret, wanita usia 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi dan protein dalam urin selama kehamilan. Kedua risiko tersebut dalam membahayakan ibu dan janin.
Hamil di usia 40 tahun memang sangat berisiko pada keselamatan ibu dan janin. Tetapi, tanpa mengecilkan kesempatan memeroleh momongan, apapun yang telah direncanakan termasuk kehamilan akan lebih membahagiakan dan menyejahterakan.