YOGYAKARTA - Mengetahui usia kehamilan adalah hal yang sangat penting bagi bumil untuk memantau perkembangan janin dan menjadwalkan pemeriksaan. Selain itu, langkah ini juga dibutuhkan untuk menentukan waktu perkiraan kelahiran (due date). Lantas bagaimana cara menghitung usia kehamilan dengan tepat?
Sebagian wanita yang baru pertama kali hamil mungkin belum memahami cara menghitung usia kehamilan. Meskipun bagi bumil baru akan terkesan membingungkan, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitungnya. Usia kehamilan dihitung dari waktu terjadinya pembuahan di rahim hingga ketika kelahiran.
Biasanya masa kehamilan yang dijalani oleh seorang wanita akan berlangsung sekitar 280 hari atau 40 minggu sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Untuk mengetahui cara menghitung usia kehamilan, simak penjelasan di bawah ini.
Cara Menghitung Usia Kehamilan
Bukan ditandai dengan hari pertama janin berkembang, melainkan usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir. Perhitungan masa kehamilan secara umum dibagi menjadi tiga trimester sebagai berikut:
- Trimester pertama: Usia kehamilan 0–12 minggu
- Trimester kedua: Usia kehamilan 13–27 minggu
- Trimester ketiga: Usia kehamilan 28–40 minggu
Perhitungan lebih detail mengenai usia kehamilan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui metode HPHT dan USG. Berikut ini langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk menghitung usia kehamilan
Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan HPHT
Salah satu cara yang sering digunakan untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum terjadi kehamilan. Metode ini dikenal sebagai rumus Naegele. Metode ini dianggap paling cocok bagi wanita yang memiliki siklus haid teratur selama 28 hari.
Langkah pertama adalah menentukan tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Setelah itu, tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk menghitung perkiraan hari kelahiran. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa kehamilan berlangsung selama 9 bulan atau 40 minggu, setara dengan 280 hari. Dengan menghitung perkiraan tanggal kelahiran, usia kehamilan juga dapat ditentukan.
Berikut ini simulasi perhitungannya:
- Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Tambahkan satu tahun
- Tambahkan tujuh hari
- Mundurkan tiga bulan
Berikut ini contoh perhitungan apabila HPHT terjadi pada tanggal 22 Juli 2020, begini perhitungannya:
- 22 Juli 2020+ 1 tahun = 22 Juli 2021
- 22 Juli 2021+ 7 hari = 29 Juli 2021
- 29 Juli 2021- 3 bulan = 29 April 2021
Berdasarkan perhitungan tersebut, perkiraan bayi akan lahir yakni di tanggal 29 April 2021. Namun metode ini mungkin tidak cukup akurat apabila seorang wanita memiliki siklus haid yang tidak teratur. Sebagai cara lain, Anda bisa melakukan perhitungan usia kehamilan melalui metode USG.
BACA JUGA:
Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan USG
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui usia kehamilan. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG transvaginal untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai usia kehamilan.
USG lebih akurat dalam menentukan usia kehamilan jika dilakukan pada tahap awal kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan janin yang cenderung stabil selama beberapa minggu pertama.
Namun seiring berjalannya waktu, kecepatan pertumbuhan janin bisa bervariasi. Janin mungkin tumbuh dengan cepat di bulan tertentu, kemudian melambat di bulan berikutnya. Oleh karena itu, USG yang dilakukan di trimester akhir bertujuan untuk memantau pertumbuhan janin, bukan untuk menentukan usia kehamilan.
Demikianlah penjelasan cara menghitung usia kehamilan dengan tepat yang perlu dipahami oleh ibu hamil. Bumil yang memiliki siklus menstruasi teratur bisa menggunakan metode HPHT untuk menghitung usia kehamilan. Namun bagi bumil dengan menstruasi tidak teratur, lebih disarankan untuk USG. Baca juga berapa LiLA normal ibu hamil.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.