YOGYAKARTA – Saat membatasi mengonsumsi kalori, seseorang memilih makanan yang berlabel low kalori atau kalori rendah. Selain juga memilih makanan yang rendah lemak, misalnya berlabel low fat pada susu. Namun ternyata, makanan berlabel sehat perlu dipertimbangkan untuk diet. Berikut daftar makanan yang harus Anda seleksi kalau dimasukkan dalam menu diet harian.
1. Granola batangan
Di toko, mudah sekali menemukan makanan ringan untuk diet, termasuk granola bar atau granola batangan. Makanan ini memang berlabel sehat, bahkan cukup bergizi. Tetapi beberapa produk menambahkan gula dan mengandung sangat tinggi kalori. Itu artinya, cek komposisi bahan pada balik kemasan. Biasanya tertulis berapa jumlah kalori dalam sekali santap. Nah, kalau diet, penting juga mengukur nilai harian gula tak lebih dari 50 gram.
2. Yoghurt rasa
Yoghurt bisa jadi pilihan menu diet yang sehat. Tetapi baiknya pilihlah yoghurt tanpa pemanis. Hindari pula yoghurt dengan rasa, karena kemungkinan besar akan ditambahkan gula meski dalam porsi kecil. Daripada memilih yogurt manis, cobalah menambahkan yogurt tanpa pemanis dengan buah segar untuk menambah rasa manis alami.
3. Minuman dan camilan berprotein
Banyak orang beranggapan semakin tinggi kandungan protein suatu makanan atau minuman, semakin sehat makanan atau minuman tersebut. Beberapa makanan yang secara alami sumber protein, antara lain ikan, telur, kacang-kacangan. Daftar makanan tersebut menyehatkan. Tetapi kalau makanan berprotein dalam kemasan dalam bentuk batangan, atau minuman shake berprotein, mungkin tidak sesehat yang diasumsikan.
Melansir Healtnline, Senin, 3 Juni, banyak orang sehat yang mengonsumsi makanan seimbang dan tidak memerlukan tambahan protein melalui suplemen. Jika Anda memang membutuhkan protein ekstra, cukup mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya protein.
4. Minuman berenergi
Biasanya, atlet meminum minuman berenergi untuk menambah performativitasnya di lapangan. Meskipun minuman berenergi atau minuman olahraga ini secara instan membantu meningkatkan energi, minuman ini tidak diperlukan kebanyakan orang. Produk minuman berenergi, mengandung banyak bahan seperti tambahan gula, pewarna buata, dan stimulan dalam jumlah besar, seperti kafein.
5. Makanan ringan bebas gluten
Bagi orang dengan kondisi tertentu, mereka menghindari mengonsumsi makanan mengandung gluten. Namun meskipun suatu makanan berlabel bebas gluten, belum tentu makanan tersebut lebih sehat dibandingkan makanan mengandung gluten. Pasalnya, makanan ringan dan manisan olahan bebas gluten, bisa mengandung lebih banyak kalori tambahan dan gula yang sama banyaknya dengan makanan ringan biasa.
BACA JUGA:
6. Makanan rendah lemak atau bebas lemak
Jangan salah, hanya karena makanan tertentu berlabel rendah lemak, lantas menjadi lebih sehat. Produsen makanan sering kali mengganti lemak dengan gula untuk menutupi hilangnya rasa. Terlebih lagi, produk bebas lemak mungkin kurang mengenyangkan dibandingkan versi penuh lemak karena lemak adalah makronutrien yang mendukung perasaan kenyang dan membuat makanan lebih enak untuk disantap.
7. Beberapa minyak nabati
Tubuh membutuhkan lemak, termasuk omega 6 dan omega 3. Selain juga membutuhkan asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic. Sayangnya, dalam hidangan modern memiliki rasio 20 kali lebih banyak mengonsumsi lemak omega 6. Penelitian menemukan, ketidakseimbangan rasio omega 6 dan omega-3 dikaitkan dengan peradangan sistemik yang mungkin berkontribusi terhadap risiko penyakit. Maka batasi asupan makanan tinggi lemak omega 6, termasuk makanan yang diolah dengan minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak nabati lainnya.
Di samping tujuh daftar makanan yang meski sehat tetapi perlu dipertimbangkan sebagai menu diet, perhatikan juga beberapa produk yang mensubstitusi daging dengan bahan nabati. Seperti produk daging nabati, yang bisa saja dikemas dengan bahan-bahan ultra-olahan, garam yang banyak, dan gula.