YOGYAKARTA – Kurang makan dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Selain seseorang akan menjadi kurus, indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) merupakan indikator yang menunjukkan berat badan sehat dan tidak sehat. Biasanya, BMI di bawah 18,5 dianggap kurus dan kekurangan berat badan terkait dengan osteoporosis, patah tulang, infertilitas, masalah perkembangan, sistem kekebalan tubuh lemah, malnutrisi, peningkatan risiko komplikasi bedah, anemia, dan kelelahan kronis.
Seseorang mungkin memiliki alasan berbeda-beda kenapa mereka kurang makan. Bisa karena diet ketat sehingga dengan sengaja membatasi asupan makanan. Dalam kasus lain, seseorang mungkin makan kurang karena kelainan makan tanpa menyadarinya. Misalnya karena metabolisme tinggi yang tidak normal atau aktivitas fisik tingkat tinggi sehingga makan cukup pun masih kurang memenuhi kebutuhan tubuhnya. Bisa juga tidak cukup makan karena stres atau karena mengalami peristiwa traumatis. Berikut tanda kurang makan yang perlu dikenali.
1. Kelelahan
Salah satu gejala yang paling jelas, kurang makan menyebabkan seseorang merasa kelelahan terus-terusan. Ini karena tubuh tidak mendapatkan kalori cukup sebagai energi. Sehingga tak bisa beraktivitas, berpikir secara aktif, tubuh tak berfungsi dengan baik, dan kinerja buruk.
2. Lebih sering sakit
Kurang makan menyebabkan tubuh tak mendapatkan nutrisi cukup. Ini juga memengaruhi sistem kekebalan dan perlawanan terhadap penyakit. Artinya, kurang makan juga menyebabkan mudah sakit, misalnya terserang flu dan akan bertahan lebih lama dari yang seharusnya.
3. Rambut rontok
Kurang makan bisa menyebabkan rambut rontok, alasannya sama dengan tanda sebelumnya, yaitu karena kurang nutrisi. Melansir Medical News Today, Minggu, 2 Juni, ahli menyatakan kekurangan protein, mineral, asam lemak esensial, dan vitamin dapat menyebabkan rambut rontok. Selain itu juga mengalami perubahan warna dan struktur rambut.
4. Penurunan sistem reproduksi
Ketika tubuh tidak menerima nutrisi cukup, maka tubuh secara otomatis akan memprioritaskan proses mana yang harus dipertahankan. Seperti proses pernapasan dan sirkulasi darah yang menunjang kehidupan. Akibatnya, produksi hormon seks dapat terganggu sehingga dapat menurunkan hasrat seseorang untuk melakukan aktivitas seksual dan dapat mengganggu proses reproduksi.
5. Terus-menerus merasa kedinginan
Suhu tubuh yang sehat diatur oleh tubuh saat mendapatkan tingkat kalori yang cukup. Tetapi kalau terlalu sedikit mengonsumsi kalori, dapat menyebabkan suhu inti tubuh turun, sehingga tubuh terasa kedinginan terus-menerus.
6. Gangguan pertumbuhan pada generasi muda
Gizi yang baik penting untuk perkembangan generasi muda. Maka kalau kurang makan, sebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam perkembangan, seperti pertumbuhan tulang yang sehat. Selama pubertas, nutrisi cukup juga penting untuk tulang, agar menguat dan padat. Tanpa hal ini, seseorang mungkin memiliki tulang yang lemah secara permanen dibandingkan orang yang mendapatkan cukup nutrisi.
BACA JUGA:
7. Mengalami masalah kulit
Masalah kulit adalah tanda lain bahwa seseorang mungkin kurang makan. Jika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, seperti vitamin E, maka bisa memicu masalah kulit. Tanpa vitamin E yang cukup, kulit seseorang akan lebih mudah rusak akibat peradangan atau paparan sinar UV. Vitamin lain yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit termasuk vitamin B-3 dan niasin.
8. Sembelit
Makan terlalu sedikit kalori juga bisa menyebabkan sembelit. Orang dengan sembelit mengalami buang air besar lebih sedikit dibandingkan orang lain. Mereka mungkin juga memiliki tinja yang lebih keras sehingga sulit atau menyakitkan untuk dikeluarkan. Ketika seseorang kurang makan, tubuhnya memiliki lebih sedikit makanan untuk diubah menjadi tinja, yang dapat menyebabkan sembelit. Sembelit cenderung berarti buang air besar kurang dari tiga kali seminggu.
Jika memungkinkan, cara paling efektif bagi seseorang untuk mengatasi kurang makan adalah dengan meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi. Namun, penting untuk melakukannya dengan cara yang sehat. Misalnya memilih sumber kalori dari karbohidrat kompleks seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Termasuk juga konsumsi lebih banyak sayuran serta buah-buahan.