Bagikan:

JAKARTA - Setelah kudeta militer di Myanmar terjadi, gelombang protes terjadi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari aktor film di Myanmar. Salah satunya, Lu Min.

Lu Min adalah aktor dan sutradara Burma pemenang Penghargaan Akademi Myanmar empat kali. Dia telah menjabat sebagai Ketua Organisasi Film Myanmar dari 2014 hingga 2017. Sepanjang karirnya yang sukses, dia berakting di lebih dari 1000 film hingga saat ini. 

Lu Min berdiri di garis depan menyuarakan protes kepada militer Myanmar. Lalu, Polisi Myanmar menangkapnya pada 21 Februari. Menurut istri sang aktor, penangkapan berlangsung beberapa jam setelah dua orang tewas ketika polisi dan tentara menembaki pengunjuk rasa di kota Mandalay. 

Istrinya, Khin Sabai Oo, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di halaman Facebook-nya bahwa polisi telah datang ke rumah mereka di Yangon dan membawanya pergi. 

"Mereka membuka paksa pintu dan membawanya pergi dan tidak memberi tahu saya ke mana mereka akan membawanya. Saya tidak bisa menghentikan mereka. Mereka tidak memberi tahu saya," ujarnya dikutip dari mmtimes.com, Kamis, 11 Maret. 

Lu Min diancam hukuman penjara dua tahun. Lu Min diketahui telah mengambil bagian dalam beberapa protes di Yangon.

Selain Lu Min, aktor Pyay Ti Oo juga menolak kudeta mileter. Dia sudah meraih 4 piala aktor terbaik. 

Selain mendapat pujian karena aktingnya yang menawan, Pyay Ti Oo juga dikenal sebagai seorang berhati baik. Dia mendirikan Pyay Ti Oo Foundation yang bertujuan untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi siswa miskin yang ingin melanjutkan sekolah di ilmu medis. 

Pyay termasuk lantang dalam menyuarakan pendapatnya tentang kudeta militer Myanmar. Kepada pada demonstran, Pyay memberi pesan yang membangkitkan semangat. "Jika kita tidak memenangkan pertempuran ini, masa depan kita, masa depan generasi kita, masa depan anak-anak kita, akan hilang," kata Pyay Ti Oo dikutip dari indiatimes.com.