JAKARTA - Masih ingat dengan model, aktor sekaligus penyanyi yang sempat masuk jajaran pria tertampan di dunia asal Myanmar Paing Takhon? Sempat diburu dan dipenjara selama hampir setahun, ia diampuni dan dibebaskan.
Rezim militer pada Hari Rabu mengampuni dan membebaskan enam selebriti, termasuk pasangan akting Eaindra Kyaw Zin dan Pyay Ti Oo, aktor Lu Min dan model-aktor Paing Takhon, yang ditangkap karena menentang kekuasaan militer.
Junta mengumumkan keempatnya, yang telah ditahan selama hampir satu tahun, akan diampuni "untuk berpartisipasi dalam urusan pembangunan negara dengan seni pertunjukan mereka". Keluarga mereka mengkonfirmasi rilis tersebut, melansir The Irrawaddy 3 Maret.
Eaindra Kyaw Zin, Pyay Ti Oo dan Paing Takhon, 24, ditangkap pada April tahun lalu dan Lu Min ditangkap pada akhir Februari tahun lalu karena berpartisipasi dalam protes anti-rezim dan mendukung gerakan pembangkangan sipil melawan rezim.
Mereka telah ditahan di Penjara Insein Yangon yang terkenal dengan ribuan tahanan politik lainnya, lantaran dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Bulan Desember di bawah tuduhan penghasutan.
Pada Hari Rabu junta juga mengampuni blogger kecantikan Win Min Than, yang dipenjara atas tuduhan penghasutan. Dia telah ditahan di Insein sejak April tahun lalu dan dijatuhi hukuman tiga tahun pada Bulan Desember.
Pengumuman rezim militer mengatakan Win Min Than masih menghadapi kasus di bawah Undang-Undang Asosiasi Melanggar Hukum, karena bergabung dengan gerakan anti-rezim.
Sementara itu, sutradara film pemenang penghargaan Htun Zaw Win, juga dikenal sebagai Wyne, yang ditangkap bulan lalu setelah kembali dari persembunyiannya ke rumahnya di Yangon, juga dibebaskan pada Hari Rabu. Rezim mengatakan telah membatalkan kasus terhadapnya.
Berbeda dengan mereka, penyanyi Saw Phoe Khwar dan Po Po, aktor Ye Tike dan pembuat film Min Htin Ko Ko Gyi tetap ditahan.
Para selebriti "diampuni dari hukuman mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dengan seni mereka," kata junta dalam pengumuman yang diterbitkan di media yang dikendalikan militer, seperti mengutip Myanmar Now.
BACA JUGA:
Paing Takhon ditahan pada Bulan April 2021 dalam penggerebeka pagi hari oleh sekitar 50 tentara yang tiba di rumahnya di Yangon dengan delapan truk militer, kata saudara perempuannya dalam sebuah unggahan di Facebook saat itu.
Pengacaranya, yang meminta anonimitas, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia telah berbicara dengan kliennya di telepon sejak dia dibebaskan. “Paing Takhon telah tiba kembali di rumahnya… Semuanya dalam keadaan sehat dan telah tiba di rumah,” kata pengacara tersebut kepada Myanmar Now.
Junta tidak meminta apa pun dari Paing Takhon sebagai imbalan untuk membebaskannya, dia menambahkan: "Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak perlu menandatangani janji."
Untuk diketahui, lebih dari 9.400 orang, termasuk penulis, aktivis, politisi, pengunjuk rasa pro-demokrasi dan aktivis mahasiswa, masih ditahan oleh junta.
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus menyatukan situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.