Tak Cuma Insiden Pesawat, Angelina Jolie Klaim Brad Pitt Bersikap Abusif Sebelum 2016
Angelina Jolie (Instagram @angelinajolie)

Bagikan:

JAKARTA - Angelina Jolie membuat klaim baru kepada mantan suaminya, Brad Pitt bahwa Pitt sudah abusif sebelum tahun 2016. Diketahui insiden di dalam pesawat tahun 2016 merupakan titik awal Jolie menggugat cerai Pitt.

Sudah lama berpisah, keduanya masih berseteru terkait kepemilikan kilang anggur Château Miraval. Pihak legal Angelina Jolie menyatakan Brad Pitt tidak akan membiarkan Jolie menjual kilang anggur kecuali menandatangani perjanjian kesepakatan.

Dalam dokumen terbaru, pengacara Jolie membuat klaim baru yang menyebut Brad Pitt bersikap abusif sebelum tahun 2016.

“Meskipun sejarah kekerasan fisik yang dilakukan Pitt terhadap Jolie dimulai jauh sebelum keluarga tersebut melakukan perjalanan pesawat pada bulan September 2016 dari Prancis ke Los Angeles.” begitu dokumen yang diungkap oleh People pada hari ini, Jumat, 5 April.

“Penerbangan ini menandai pertama kalinya ia juga melakukan kekerasan fisik terhadap anak-anak. Jolie kemudian segera meninggalkannya,” lanjutnya.

Pihak Brad Pitt menolak berkomentar terkait klaim ini, tapi teman Pitt merespons ini menjadi cara Angelina Jolie memenangkan sidang - dengan informasi yang tidak relevan.

'Ada persidangan hak asuh yang panjang yang melibatkan seluruh sejarah hubungan mereka dan hakim yang mendengarkan semua bukti masih memberinya hak asuh 50/50,” kata teman Brad Pitt.

Pihak Angelina Jolie menyebut gugatan kilang anggur itu tidak terjadi jika Pitt membeli bagian Jolie. Pengacara Jolie menjelaskan Pitt menolak dan membawa persetujuan baru.

"Pengajuan Jolie yang tersegel, termasuk email, rangkuman kesaksian keluarga, dan bukti-bukti lain, menyebabkan Pitt takut informasi tersebut akan dipublikasikan," lanjut Jolie.

Persetujuan baru itu mengikat Angelina Jolie sehingga tidak bisa bicara mengenai proses perceraian atau hak asuh anak-anak Brad Pitt dan Angelina Jolie.

Pada tahun 2022, Brad Pitt menggugat Angelina Jolie dan perusahaannya karena menjual sebagian kilang anggur dan tidak sesuai dengan kesepakatan mereka bersama. Keduanya dinyatakan lajang oleh hakim pada tahun 2019 dan berbagi enam anak mereka.