Bagikan:

JAKARTA - Perseteruan dan kritik mengenai kampanye Prabowo dan Gibran dihujani pertanyaan. Kabar ini bermula dari salah satu pengguna X bernama Zarry Hendrik.

Senin, 5 Februari, Zarry mengunggah foto keramaian pendukung kampanye Prabowo dan Gibran di salah satu kota. Ia menulis, “Lantik jo!”

Kemudian pengguna X lainnya banyak yang mempertanyakan apakah foto itu hasil editan. Pasalnya, ada banyak foto yang diduga menggunakan fitur clone stamp dalam aplikasi edit.

Tidak berapa lama, Arie Kriting turut bertanya kepada Zarry. Ia mempertanyakan mengapa foto itu harus diedit padahal kabarnya survey menunjukkan elektabilitas Prabowo dan Gibran sudah meningkat.

“Photo editan gini buat apa sih?” tulis Arie Kriting.

“Survey 02 udah bagus, debat terakhir juga bagus, kok malah mau dirusak dengan photo editan begini sih?” tanyanya lagi.

Beberapa saat kemudian, Arie Kriting menambahkan, “Owh, biar dibahas ternyata. Bagus juga.”

Pengguna X lainnya juga memperingatkan suami Indah Permatasari itu bahwa kemungkinan cara ini digunakan sebagai taktik agar mereka bisa menyebarkan video seakan-akan menjadi bukti dari kampanye itu.

“Biar orang dah semangat nunjukin foto ini editan, kemudian mereka tinggal ngeluarin video pas event yg sebenarnya emang rame. jadi nunjukin editan tadi bakal malu dan terkesan hoax,” kata pengguna X.

“Gue dapet bang kloningnya… Keren editannya, tapi sayang masih kelihatan jelas,” sought lainnya.

“Buat dikomentarin. Nanti dikeluarin video/foto yang asli. Intinya tiap interaksi kan naikin engagement, pas ada yang buka tweet-nya, bagian bawahnya bakal ada foto/video yang telah dipersiapkan. Simpelnya, click bait,” katanya.