Ternyata, Mandi Air Hangat dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Ilustrasi handuk mandi (Pexels/Castorly)

Bagikan:

JAKARTA – Mandi air hangat pada waktu yang tepat dibuktikan bermanfaat. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh beberapa institusi kesehatan menemukan bahwa mandi air hangat juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Selain menjadikan tubuh lebih rileks ketika mengakhiri aktivitas, mandi air hangat juga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Dilansir dari jurnal Heart, Rabu, 24 Februari, yang pertama terbukti adalah tekanan darah akan menurun ketika mandi air hangat.

Penelitian tersebut menggali kebiasaan mandi dan risiko kardiovaskular dari 61.000 orang dewasa di Jepang. Di onsen atau pemandian air panas, banyak orang-orang Jepang menghabiskan waktu. Baik untuk merilekskan badan hingga bercengkerama dengan orang lain.

Peneliti mengungkapkan bahwa sering berendam di bak berisi air hangat dapat secara signifikan menurunkan hipertensi. Secara lebih jauh lagi, risiko kardiovaskular juga akan menurun seiring dengan normalnya tekanan darah.

Dokter Erich Brandt, seorang ahli jantung di Rumah Sakit Yale melaporkan bahwa air hangat yang menyentuh tubuh dapat berkaitan dengan fungsi hemodinamik. Darah lebih efisien terpompa dari pusat internal tubuh hingga jemari kaki dan tangan.

Semakin baik fungsi hemodinamik, maka semakin baik pula efeknya pada tekanan darah. Yang terjadi pada tekanan darah tinggi, hemodinamik bekerja dengan buruk dan membuat jantung keras bekerja. Setelah mandi dengan air hangat, suhu tubuh pun juga akan menurun.

Oleh sebab itu, sebelum tidur direkomendasikan untuk mandi air hangat bagi yang mengalami kesulitan terlelap.

Brandt sebenarnya tidak meyakini hanya satu faktor yang memengaruhi menurunnya tekanan darah dan risiko kardiovaskular. Namun ternyata, rutin mandi air hangat sangatlah bermanfaat disamping tetap menjaga pola hidup sehat lainnya.

Perubahan fisiologis juga akan terjadi jika Anda rutin mandi air hangat. Ini dibuktikan pada penelitian Brandt yang melibatkan sejumlah orang Amerika sebagai partisipan.

Gaya hidup orang Amerika yang mayoritas menurunkan tingkat kesehatan dan penyakit kardiovaskular menduduki posisi pertama sebagai pembunuh paling sadis.

Penelitian yang dilakukan di Sekolah Tinggi Kesehatan Bethesda, Yogyakarta juga membuktikan bahwa mandi air panas yang rutin dilakukan oleh lansia dapat menurunkan hipertensi.

Mungkin, menurut Brandt, kebiasaan dari setiap kelompok masyarakat berbeda. Namun, efek dari mandi air hangat yang rutin diterapkan oleh pasien usia 70-an tidak mengisyaratkan adanya kerusakan kardiovaskular.

Sebagai penutup sekaligus rekomendasi, Anda dapat rutin mandi dengan air hangat. Meskipun studi perlu dilakukan secara terus-menerus dan menyeluruh, setidaknya kebiasaan mandi air hangat tidak berisiko pada kesehatan.