Ditinggal Netizen Indonesia Hingga Followers Berkurang Drastis, Dayana Minta Maaf

JAKARTA - Bak sinetron yang berlanjut episodenya, ada lagi kelanjutan cerita dari Dayana. Perempuan asal Kazakhstan ini minta maaf setelah netizen Indonesia ramai-ramai unfollow akun Instagramnya.

Urusan Dayana belakangan jadi sorotan panas di linimasa. Bukan karena video Ome TV bersama Fiki Naki. Kata-kata Dayana saat menyinggung Indonesia dianggap menyakitkan.

Alhasil, jumlah followers Dayana di akun Instagramnya pun merosot. Kini pengikut Dayana sebanyak 1,7 juta orang dari sebelumnya 2,2 juta pengikut kala Dayana masih jadi pujaan.

Entah menyadari kondisi yang mulai berbeda, Dayana menyampaikan maafnya. Unggahan permohonan maaf ini diposting saat Dayana sedang berada di Dubai.

Lewat postingan di akun Instagram demi.demik, Kamis, 18 Februari malam, Dayana berusaha meluruskan kesalahpahaman yang terjadi terkait kesepakatan video di hari valentine. Dayana menyebut manajer Fiki Naki sudah profesional.

“Situasi yang terjadi di antara kami hanyalah kesalahpahaman,” kata Dayana memohon maaf.

Dari kejadian ini, Dayana bersama manajernya memetik pelajaran agar tak terulang. Dayana juga meminta maaf soal video yang diunggah di Insta Story. Postingan Dayana soal ketidakinginannya ke Indonesia termasuk bicara punya banyak teman vlogger terkenal di Rusia, sebelumnya disorot warganet Indonesia.

Dayana meluruskan maksud postingannya itu. Dayana salah bicara soal Indonesia yang sebetulnya dimaksudkan untuk para haters. Dayana mengaku tak lagi peduli dengan haters, tapi bukan berarti melupakan Indonesia.

“Saya sangat mencintai Indonesia, saya berterima kasih kepada Fiki, karena tanpa dia saya tak akan tahu negara yang begitu indah,” tuturnya.

Dayana lantas mengungkapkan kekaguman dirinya terhadap Indonesia dan budayanya. Dayana bangga bisa populer di Indonesia. 

“Saya akan selalu mencintai Indonesia dan menghormati orang Indonesia,” kata Dayana.

“Aku cinta Indonesia,” tulis Dayana menyertakan emoji bendera Indonesia bersanding dengan Kazakhstan.