Bagikan:

JAKARTA - Aktris Hollywood Gal Gadot mendukung pemutaran video yang menggambarkan serangan Hamas terhadap Israel. Video berdurasi 43 menit tersebut diputar di Museum Toleransi kota di Pico Boulevard, belum selesai diputar, terjadi perkelahian antar 2 kelompok di luar museum.

Menurut petugas dari departemen Kepolisian Los Angeles, aksi saling pukul antar dua kelompok itu tidak menimbulkan luka yang harus dirawat di rumah sakit. Kedua kelompok bersepakat untuk mengakhiri perkelahian dan tidak ada penangkapan.

Berdasarkan laporan dari The Hollywood Reporter, Ada 200 orang yang menghadiri pemutaran video dengan penjagaan ketat. Di antara 200 orang itu terdapat pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF), duta besar Israel untuk PBB, dan para eksekutif Hollywood.

Los Angeles Times melaporkan bahwa ada orang Yahudi di antara mereka yang memprotes pemutaran film Bearing Witness. Menurut publikasi tersebut, protes pada awalnya sebagian besar berlangsung damai sebelum perkelahian massal terjadi. Menanggapi reaksi perkelahian itu, Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengecam kekerasan tersebut dalam postingan yang dibagikan di X.

“Kami tidak bisa membiarkan ketegangan di seluruh dunia saat ini berubah menjadi kekerasan yang tidak dapat diterima di kota kami,” tulisnya menanggapi rekaman perkelahian. “Ini adalah masa penderitaan dan kesusahan yang luar biasa bagi ribuan warga Angeleno. Kita harus berdiri bersama.”katanya.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Gadot melalui akun Instagramnya menegaskan jika dirinya sangat mendukung Israel. Bintang Wonder Woman ini mengajak penggemarnya untuk mendukung Israel dan tidak berdiam diri melihat aksi teror dari kelompok Hamas.

"Saya mendukung Israel, Anda juga harus melakukannya," bintang Wonder Woman itu memberi keterangan pada gambarnya. “Dunia tidak bisa berdiam diri ketika aksi teror mengerikan ini terjadi," katanya.

Postingan tersebut menarik perhatian pembawa acara dan komentator TV Israel Ofira Asayag, yang membagikan tangkapan layar komentar sang bintang di akun Instagram miliknya.

"Gal Gadot, kamu menghapus postinganmu. Bagus sekali," tulis Asayag, menurut surat kabar Israel Haaretz. "Aku menahan diri untuk tidak menjawabmu beberapa kali karena kamu mengkhawatirkan penghasilan dan kariermu, dan itu tidak masalah. Tapi kali ini, kamu sudah melewati batas."

“Ayo lihat tanah yang penuh dengan bayi tanpa kepala, gadis-gadis yang dibunuh, tentara yang tewas, dan keluarga yang berduka. Mereka yang menyerang dengan kejam dan kami membenci Israel,” tambah Asayag. "Diamlah, itu lebih baik bagi kita semua. Kamu hidup dalam film Hollywood, dan kapan pun kamu mau, kamu menjadi orang Israel lagi,"ujarnya.