Pengertian Mansplaining dan Ciri-ciri Pria Toxic yang Merendahkan Wanita
Apa itu mansplaining (freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kultur patriarki dan toxic masculinity tak jarang membuat seorang pria berpandangan bahwa wanita memiliki kedudukan yang lebih rendah. Salah satu sikap buruk yang terkadang ditemui pada diri seorang pria adalah mansplaining. Namun masih banyak yang belum tahu apa itu mansplaining dan seperti apa bentuk perilakunya?

Sikap mansplaining masih kerap ditemukan pada pria-pria Indonesia ketika berhubungan atau berkomunikasi dengan wanita. Mansplaining merupakan perilaku buruk yang berasal dari pola pikir seorang pria yang merasa mereka lebih unggul dari wanita, baik dalam karier, pendidikan, dan lainnya. 

Perilaku mansplaining mudah dilihat ketika seorang pria menjelaskan sesuatu kepada seorang wanita dengan tendensi merendahkan atau menggurui. Seorang pria perlu memahami apa itu mansplaining agar tidak melakukan perbuatan toxic ini. 

Apa Itu Mansplaining?

Mansplaining merupakan istilah untuk seorang pria yang menjelaskan sesuatu dengan cara merendahkan dan menggurui, yang biasanya dilakukan terhadap seorang wanita. Istilah ‘mansplaining’ berasal dari bahasa Inggris yakni kata ‘man’ yang artinya manusia dan ‘explaining’ yang berarti menjelaskan. 

Jadi mansplaining bisa dimaknai sebagai tindakan seorang laki-laki yang menjelaskan dengan berlebihan. Tindakan mansplaining muncul karena laki-laki menganggap dirinya lebih unggul daripada wanita, sehingga muda meremehkan dan merendahkan kaum hawa. Mereka berpikiran bahwa wanita tidak lebih pintar atau terampil dibanding dirinya. 

Namun mansplaining berbeda dengan aksi pelecehan, sebab kebanyakan perilaku ini muncul tanpa disadari oleh para pria. Tindakan toxic ini sering dianggap sebagai hal yang sepele atau wajar karena dilakukan menggunakan kata-kata atau bahasa yang lebih ‘halus’. Apalagi dalam masyarakat dengan sistem sosial patriarki dan budaya masculinity yang kuat, mansplaining kerap tidak dipermasalahkan dan dinilai sebagai perilaku biasa. 

Ciri-Ciri Mansplaining

Mansplaining santer dibicarakan dana isu kesetaraan gender yang kerap ditemukan di masyarakat. Para pria perlu menghindari atau menghentikan perilaku mansplaining supaya tidak menjadi pribadi yang buruk atau toxic. Tindakan mansplaining membuat wanita merasa direndahkan dan tidak dihargai sebagai individu yang utuh atau sewajarnya. 

Untuk bisa mencegah sikap merugikan ini, berikut beberapa tanda atau ciri-ciri mansplaining yang perlu Anda tahu:

Menilai Wanita Susah Memahami Pembahasan yang Kompleks atau Berat

Salah satu bentuk mansplaining adalah ketika seorang pria memperlambat cara bicaranya ketika berkomunikasi dengan wanita. Pria tersebut memperpelan bicaranya untuk memastikan bahwa wanita bisa memahami dan mengikuti konteks yang mereka sampaikan. 

Dalam kepala pria mansplaining, wanita dinilai tidak cukup cerdas untuk bisa memahami konsep yang disampaikan. Itulah mengapa mereka kemudian berbicara secara perlahan agar wanita bisa mengikuti pembicaraannya. 

Mendominasi Percakapan

Pria seringkali mendominasi percakapan saat berkomunikasi dengan wanita. Biasanya pria ini akan mengesampingkan opini lawan bicara mereka, terlihat dalam gerakan tubuh yang merendahkan dan enggan untuk menggali lebih dalam terhadap pandangan yang berbeda.

Mengabaikan Lawan Bicara

Pria mansplaining juga seringkali mengabaikan opini perempuan. Misalnya ketika perempuan rekan kerjanya memberikan kritik, pria cenderung menolaknya tanpa pertimbangan dan alasan yang jelas.

Berbicara dengan Nada Memojokkan

Pria juga sering memojokkan perempuan berdasarkan aspek-aspek subjektif atau penilaian pribadi. Misalnya dalam konteks aktivitas seksual, penampilan fisik, atau pilihan berpakaian yang dianggap tidak sesuai dengan norma.

Berbicara dengan Nada Kasar dan Kata-Kata Merendahkan

Pelaku mansplaining seringkali menggunakan bahasa yang kasar dalam komunikasi dengan perempuan. Pria mansplaining biasanya menggunakan kata dan nada bicara kasar dengan gaya yang cenderung arogan atau merendahkan.

Menyalahkan Perempuan Korban Kekerasan Seksual

Pria mansplaining juga sering menyalahkan perempuan yang menjadi korban pelecehan atau tindakan kekerasan seksual. Pria ini biasanya menilai perempuan secara negatif dengan alasan seperti "keluar malam-malam" atau "berpakaian tidak tertutup," tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang sebenarnya.

Demikianlah ulasan mengenai apa itu mansplaining dan bentuk-bentuk perbuatannya. Sikap mansplaining perlu dihindari dari diri para pria karena bisa merugikan lawan bicaranya khususnya perempuan dan dirinya sendiri, baik dalam karier, pertemanan, kekeluargaan, dan sebagainya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.