Bagikan:

JAKARTA - Tentu saja kita sebagai orang tua akan terkejut ketika mendengar anak mengumpat atau mengucapkan kata-kata kotor. Walau begitu, jangan langsung memarahinya agar dia tidak makin senang menggunakan kata yang tidak sopan.

Jika Anda ingin mengomunikasikan bahwa penggunaan kata-kata makian bukanlah pilihan tepat dan dapat menyakiti orang lain, Dr. Jennie David, PhD, seorang psikolog di divisi Psikologi Pediatrik dan Neuropsikologi di Rumah Sakit Anak Nasional menyarankan untuk melakukan pendekatan pada anak yang suka mengumpat secara perlahan dan penuh perhatian. 

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan saat anak mengumpat, disadur VOI dari Very Well Family, Jumat, 10 November.

Tetap Tenang

Meski sulit dilakukan, Dr. David menyarankan agar Anda tetap tenang dan berusaha bersikap netral ketika anak melontarkan kata-kata umpatan atau mengatakan hal lain yang tidak pantas. Sebab, reaksi berlebihan bisa berefek sebaliknya dari apa yang Anda harapkan.

“Bantu anak merefleksikan kalau dia sudah menggunakan kata-kata yang tidak pantas diucapkan dan ingatkan dia dengan lembut bahwa kata-kata tersebut mengandung arti yang buruk,” kata Dr. David.

Jelaskan Artinya

Terkadang anak, terutama yang berusia kecil, tidak memahami kata-kata yang dia gunakan. Dia juga mungkin tidak memahami dampak dari perkataannya. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan kesempatan ini mengajarinya tentang makna dibalik perkataan umpatan dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi orang lain.

Bersabarlah saat Anda berbicara dengan dia dan bersedia menjawab pertanyaannya. Anak kecil khususnya, biasa hanya menguji kata-kata yang dia dengar dan tidak tahu apa yang sebenarnya dikatakan. Gunakan kesempatan ini mengajari apa arti kata umpatan dan mengapa beberapa kata tertentu bisa menyakitkan.

Tawarkan Alternatif

Terkadang penting mencari alternatif lain ketika anak menggunakan kata-kata makian, kata Kristen Souza, LMHC, seorang konselor kesehatan mental berlisensi berbasis di Florida. Jadilah kreatif dan pikirkan kata-kata atau frasa menyenangkan yang bisa anak gunakan selain kata umpatan.

Tetapkan Aturan Keluarga

Jika Anda ingin melarang penggunaan umpatan di rumah atau dalam situasi sosial tertentu, penting menetapkan beberapa pedoman bagi anak. Pastikan mereka mengetahui kata mana yang dilarang dan alasannya. Anda juga bisa tetapkan konsekuensi penggunaan kata-kata makian jika anak sudah lebih besar. Atau jika penggunaan kata-kata umpatan sudah jadi suatu pola.

“Berdiri sejajar dengan anak lalu tatap matanya. Kemudian, lakukan percakapan serius tentang pilihan penggunaan kata dan apa yang Anda harap anak ucapkan,” saran Souza.

Anak membutuhkan batasan dan aturan agar dia tahu apa yang pantas. Kuncinya adalah memastikan dia tahu apa yang diharapkan terkait pilihan katanya, meski dia tidak selalu mengikuti aturan Anda.

Jelajahi Perasaan di Balik Kata Umpatan

Saat anak mengumpat, akan sangat membantu jika Anda mengeksplorasi dengan lembut apa yang ingin dia sampaikan, kata Dr. David. Apakah anak mencoba mengungkapkan sesuatu yang bernuansa atau sesuatu yang tidak dia ketahui kata-katanya.

“Mengeluarkan ponsel dan meminta anak memilih emoji yang menggambarkan perasaannya bisa jadi awal yang membantu,” kata Dr. David.

Penting membantu anak memberi label pada apa yang dia rasakan, tambah Souza. Tekankan padanya kalau tak semua perilaku itu baik, namun mengungkapkan dan bisa melabeli perasaan itu perlu dilakukan. Dengan kata lain, marah boleh saja, tetapi mengumpat saat sedang marah tidak boleh.

Jadilah Model bagi Anak

Sebagai orang tua, Anda mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku anak berdasarkan teladan yang Anda berikan kepadanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda mempertimbangkan pilihan kata sendiri dalam berbagai situasi. Usahakan menggunakan kata-kata yang Anda harap akan ditiru oleh anak.

“Mencontohkan bahasa hormat kepada anak adalah cara paling ampuh mencegah kebiasan anak mengumpat dan cara mendidik anak agar tidak berkata kotor,” kata Souza.

Perkuat bahasa hormat melalui pujian dan latih anak ketika dia membutuhkan bantuan untuk mengekspresikan diri.