5 Sikap Orang Tua yang Melemahkan Rasa Percaya Diri Anak
Ilustrasi rasa percaya diri anak (Unsplash/Caleb Woods)

Bagikan:

JAKARTA – Rasa percaya diri anak dibentuk oleh bagaimana kondisi lingkungan. Terutama bagaimana orang tuanya bersikap pada buah hatinya. Cara orang tua dalam mengasuh anak, hindari bersikap negatif yang mampu melemahkan rasa percaya diri anak.

Alih-alih membuat anak hidup disiplin, tetapi sejumlah sikap bisa mengganggu perkembangan mental anak, antara lain sebagai berikut.

Menumpahkan kesalahan pada anak

Anak memiliki keterbatasan, terlebih ketika masih dalam masa perkembangan fisik maupun mental atau sebelum menginjak remaja. Melansir Psychology Today, Senin, 14 Juni, Daniel Flint, M.A., pakar perilaku, orang tua yang mengontrol anak secara psikologis bisa melemahkan harga diri anak.

Dalam studinya, perilaku orang tua yang menumpahkan dan mengungkit kesalahan anak mensinyalkan bahwa buah hati bukan anggota keluarga yang baik. Efeknya akan buruk pada kondisi psikologisnya.

Tidak mendengarkan penjelasan anak

Bertukar pikiran dan bersikap terbuka merupakan orang tua yang bijak. Tetapi karena sibuknya isi kepala, kerap kali mengabaikan pendapat serta penjelasan anak. Sikap ini tak hanya mengecilkan hati anak, tetapi juga ia akan merasa tidak berharga.

Mengintimidasi

Harga diri dan kepercayaan yang lemah acap diekspresikan dengan pertanyaan maupun pernyataan intimidatif. Seorang psikoterapis Sean Grover, LSCW., mengungkapkan bahwa kesulitan mempercayai anak membuatnya semakin menderita.

Artinya, cobalah mengatur napas dan jaga kedekatan emosional dengan anak. Hindari memberikan pertanyaan yang memojokkan serta berilah buah hati kehangatan dengan sikap saling terbuka dan memahami perasaannya.

Berkata-kata kasar

Menyindir, mengumpat, menyumpahi tidak pantas didengarkan oleh buah hati. Menurut psikolog anak Jeffrey Bernstein, Ph.D., kata-kata sarkas bisa membuat anak merasa direndahkan. Ini juga membangun tembok tinggi dan kokoh untuk hubungan orang tua dan anak.

Maka cobalah mengukur dan menimbang kata-kata yang keluar dari mulut. Meski anak berbuat salah, hindari mengucapkan kata yang membuat anak tak nyaman. Bimbing anak dengan panduan yang bijak dan pernyataan yang membangun jiwanya lebih kuat.

Mengabaikan hak anak

Punya waktu yang cukup untuk mendampingi buah hati merupakan kunci menjadi orang tua yang memerhatikan hak anak. Memberinya rasa nyaman dan mendapatkan cukup perhatian dibutuhkan anak. Terutama ketika ia sedang mencari jati diri dan rasa ingin tahunya tinggi.

Kelima sikap di atas yang perlu dihindari agar tidak melemahkan rasa percaya diri anak.