7 Cara Menciptakan Rumah yang Sehat Secara Emosional
Ilustrasi rumah yang sehat secara emosional (Pexels/Vlada Karpovich)

Bagikan:

JAKARTA – Selain menjaga kebersihan, keteraturan, dan kerapian rumah untuk kesehatan fisik, diperlukan juga menciptakan rumah yang memayungi keluarga dengan kesejahteraan. Sejahtera dapat dipahami jauh dari bahaya, selamat, ketentraman jiwa.

Untuk menciptakan rumah yang menyejahterakan seluruh anggota keluarga, Anda dan keluarga perlu melakukan cara berikut ini.

Desain ruang yang menentramkan hati

Apabila renovasi untuk membongkar seluruh ruang membutuhkan banyak biaya, Anda dapat mengganti warna cat tembok maupun dekorasi sehingga terasa lebih nyaman. Seperti memilih warna-warna alam dengan pancaran matahari untuk pencahayaan serta wewangian yang menentramkan.

Buat aturan yang jelas

Aturan penting dibuat untuk sama-sama disiplin pada emosi dan keperluan masing-masing anggota keluarga. Meskipun satu keluarga, tetapi tetap memiliki kepentingan masing-masing bukan? Agar tak mengganggu satu sama lain, maka peraturan perlu diikuti seluruh anggota keluarga.

Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama

Poin ini bisa dimasukkan dalam aturan bersama, bahwa setiap anggota keluarga perlu menyepakati jadwal tertentu untuk meluangkan waktu dan berkumpul bersama.

Jadi, sesibuk-sibuknya orang tua tetap menyisihkan waktu untuk buah hatinya. Pun buah hati yang beranjak dewasa tetap memiliki ikatan emosional dengan orang tuanya.

Saling memahami

Perasaan memang tak pernah diduga. Perasaan juga acap sulit dipahami apabila tanpa komunikasi. Maka untuk saling memahami antar anggota keluarga di rumah dibutukan kedekatan dan cara yang tidak menyakitkan untuk saling mengingatkan.

Cara keempat untuk menciptakan rumah yang sehat secara emosional ini,mudahnya, mengecilkan ego, saling menghargai, jujur, dan berkomunikasi dua arah atau komunikasi asertif.

Memberi kepercayaan

Selain saling memahami, saling percaya juga diperlukan untuk membangun keluarga yang sehat secara emosional. Amy Morin, LCSW., seorang psikoterapis dan penulis 13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do, mengutarakan bahwa keluarga yang sehat secara emosional mendukung kesehatan psikologis.

Termasuk ketika ada hal yang sulit diutarakan, Anda dan keluarga perlu sharing. Rekomendasi Morin, tunjukkan kepada anggota keluarga bahwa Anda memiliki kepercayaan yang cukup sehingga mampu bercerita tentang hal-hal sulit dan meleburkan perasaan tidak nyaman.

Mengatasi konflik dengan cara yang sehat

Tanpa konflik, ikatan emosional tidak akan menjadi lebih erat. Tetapi menyelesaikan konflik dengan kemarahan juga tidak akan menyehatkan. Maka, hindari mengabaikan konflik, saling menyalahkan, mengancam, dan berteriak yang bisa menghancurkan benteng emosi orang di rumah.

Cobalah mengutamakan komunikasi yang setara, pandai-pandai berkompromi, dan membuat batasan yang sehat.

Saling mengidentifikasi perasaan

Sulit mengungkapkan perasaan personal dialami oleh banyak orang. Bahkan tanpa disadari memilih diam untuk menjga kondisi atau ketenangan. Padahal, ini dapat merusak diri. Maka disarankan agar setiap anggota keluarga mampu mengidentifikasi perasaan masing-masing.

Bagaimana cara mengungkapkan rasa kecewa, memperbaiki kesalahan, mengatasi kekecewaan, dan berbagi kebahagiaan. Ini berarti yang diidentifikasi tidak hanya emosi negatif saja, tetapi membagi emosi positif pengaruhnya besar untuk menciptakan rumah yang sehat secara emosional.