Bagikan:

JAKARTA - Sangat baik bagi anak untuk memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap dirinya sendiri. Tetapi jika dia mengharapkan semua hal berjalan sempurna, hasilnya dia tidak akan pernah puas dengan kinerjanya sendiri. 

Perfeksionis menetapkan tujuan yang tidak realistis untuk diri sendiri. Kemudian, dia akan memberi tekanan besar pada diri sendiri untuk mencoba dan mencapai tujuan tersebut. Anak perfeksionis terlibat dalam pola pikir all-or-nothing, semua atau tidak sama sekali. Dia cenderung mengukur kemampuan diri dari keberhasilan. Kegagalan merupakan hal yang dianggap memalukan.

Membesarkan anak perfeksionis tentu jadi tantangan besar bagi orang tua. Apalagi jika tidak ada satu di antara orang tua yang memiliki sifat ini. Banyak pertanyaan yang memenuhi kepala, namun tidak ada jawaban pasti bagaimana menghadapi si kecil. Ayah, Bunda, biar bisa mengatasi si kecil yang mau semuanya sempurna, berikut VOI bagikan gambaran langkah menghadapi anak perfeksionis melansir Very Well Family, Senin, 3 Juli.

Bantu anak mengembangkan harga diri yang sehat

Dorong anak Anda untuk terlibat dalam aktivitas yang membantu dia merasa nyaman dengan dirinya, bukan hanya apa yang dia capai. Kesukarelawanan, mempelajari hal-hal baru, dan terlibat dalam upaya artistik hanyalah beberapa cara untuk membantu anak mengembangkan harga diri yang lebih sehat.

Bantu anak mengidentifikasi apa yang dapat dikendalikan dan apa yang tidak

Apakah anak Anda ingin menjadi pemain bola basket terbaik di seluruh sekolah atau menjadi yang terbaik dalam setiap ujian biologi, jelaskan bahwa dia tidak dapat mengendalikan banyak keadaan yang memengaruhi kesuksesan. Seperti seberapa sulit soal ujian yang diberikan guru atau seberapa baik kemampuan teman sebayanya tampil. Tapi ajari anak bahwa dia bisa mengendalikan usahanya sendiri.

Modelkan self-talk yang sehat

Ajari anak untuk menggunakan belas kasih pada diri sebagai lawan dari mengkritik diri. Lakukan percakapan dengan diri Anda sendiri dengan lantang untuk menunjukkan kepada anak bahwa Anda memperlakukan diri sendiri dengan baik bahkan ketika Anda melakukan kesalahan.

Ucapkan hal-hal seperti, “Saya lupa pergi ke bank hari ini sebelum bank tutup. Saya akan mencoba melakukan yang lebih baik besok, "atau" Saya tidak memperhatikan kompor akibatnya makan malam sedikit hangus. Saya akan menemukan sesuatu yang lain untuk dimakan dan saya akan memperhatikan saat saya memasaknya.” 

Pantau ekspektasi Anda

Pastikan Anda tidak menekan anak untuk menjadi sempurna. Ciptakan ekspektasi yang tinggi namun masuk akal. Dan pantau ekspektasi Anda dari waktu ke waktu untuk memastikan Anda tidak berharap terlalu banyak dari anak. Jika mereka gagal memenuhi tujuan Anda atau ingin berhenti berusaha mencapai tujuan tersebut, coba untuk ikhlaskan dan beri anak kesempatan lain untuk berusaha.

Puji usaha anak daripada hasilnya

Hindari memuji anak karena mendapat nilai 100 pada tiap ujian. Sebaliknya, pujilah dia karena belajar dengan giat. Pun puji si kecil karena memperlakukan orang lain dengan baik atau karena telah menjadi teman yang baik. Jelaskan bahwa pencapaian bukanlah satu-satunya hal penting dalam hidup.

Tetapkan tujuan yang realistis dengan anak

Bicaralah dengan anak tentang tujuan yang ingin dia capai. Jika tujuan ini membutuhkan kesempurnaan, bicarakan tentang bahaya menetapkan tujuan tinggi yang tidak realistis dan bantu dia menetapkan tujuan yang lebih realistis.

Bagikan cerita tentang kegagalan Anda sendiri

Jelaskan kepada anak bahwa Anda tidak sempurna. Beri tahu dia pengalaman saat Anda pernah gagal atau kegagalan-kegagalan lain nya dalam hidup. Jelaskan bagaimana Anda mengatasi kegagalan tersebut dan bisa kuat bertahan meski tak perfeksionis.

Ajarkan keterampilan koping yang sehat

Perasaan gagal memang tidak nyaman. Untuk itu, ajari anak cara menghadapi kekecewaan, penolakan, dan kesalahan dengan cara yang sehat. Berbicara dengan teman, menulis jurnal, atau menggambar hanyalah beberapa keterampilan koping yang dapat membantu dia mengatasi perasaan gagal.